Ibu adalah sosok wanita yang telah melahirkan dan juga merawat seorang anak hingga tumbuh menjadi dewasa. Dalam sebuah keluarga, kita mengenal sebutan Mama, Bunda, Ummi dan atau Mami yang secara makna sama artinya dengan Ibu. Namun, yang berlaku umum dimasyarakat adalah julukan “Ibu”. Ibu ialah seseorang yang sangat berperan dan berjasa bagi kehidupan anak-anaknya. Selain melahirkan, Ibulah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Meskipun sibuk mengurusi rumah tangga, bahkan ada beberapa Ibu yang menjadi wanita karier, Ibu tidak pernah melupakan kewajibannya dalam mengurus, mendidik dan merawat anak-anaknya. Oleh karena itu, Ibu adalah orang yang paling spesial di dalam keluarga. Hal inilah yang melatarbelakangi Kongres Wanita Ketiga di Bandung meminta Presiden Soekarno untuk mengeluarkan Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959, yang menyatakan bahwa tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai peringatan Hari Ibu Nasional. Pasalnya disetiap Negara memiliki waktu perayaan yang berbeda-beda, misalnya di Amerika Serikat biasanya Mother’s day dirayakan pada minggu kedua bulan Mei.
Meskipun waktu penyelenggaraan Hari Ibu di setiap Negara di dunia terbilang variatif, hal tersebut tidak mengurangi esensi dan antusiasme dalam merayakan hari Ibu. Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan sebagai bentuk apresiasi terhadap peran Ibu dalam keluarga dan lingkungan sosial. Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya, Apasih Urgensi Perayaan Hari Ibu?
Sama halnya seperti perayaan Hari Lahir, perayaan Hari Ibu pun terkategori penting. Meski Hari Ibu secara implisit bukan hanya pada tanggal 22 Desember saja, melainkan sudah sepatutnya setiap hari kita merayakan hari Ibu. Dibeberapa Negara, Hari Ibu dimaknai sebagai Hari dimana seorang Ibu dibebas-tugaskan dari seluruh urusan rumah tangga dan Ibupun diberikan kesempatan untuk melakukan hal-hal yang membuatnya bahagia.
Di Indonesia, perayaan Hari Ibu tidak begitu populer. Tapi dengan adanya Peringatan Hari Ibu, setidaknya bisa menjadi moment bagi anak untuk mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada sang Ibu. Lalu bagaimana caranya? Yang harus kita ketahui, Ibu adalah seorang wanita yang secara psikologis sangat mudah tersentuh dengan hal-hal yang berkaitan dengan kasih sayang. Kita sebagai anak bisa memberikan hadiah atau mengajak sang Ibu menghabiskan waktu bersama dengan kegiatan-kegiatan seru seperti shopping bareng, nyalon bareng, masak dan makan bareng, nonton atau karaoke-an bareng. Semua hal-hal itu tentunya akan menyenangkan hati sang Ibu. Jika tidak memiliki budget yang cukup, maka alternatifnya adalah dengan cara mengambil-alih atau minimal membantu Ibu dalam mengurusi urusan rumah tangga, seperti membersihkan rumah, memasak, atau hanya sekedar quality time bareng. Atau juga bisa dengan memberikan ucapan-ucapan melalui media sosial yang kita miliki. Tujuannya untuk menunjukkan rasa syukur karena telah dianugrahi seorang Ibu yang luar biasa.
So, selagi masih memiliki kesempatan untuk berbakti kepada Ibu, maka jangan pernah melewatkannya. Karena sebagai anak, kita harus membalas jasa dan juga pengorbanan Ibu selama ini. Bukankah ada pepatah yang mengatakan, “Satu Ibu bisa merawat sepuluh anak, tetapi sepuluh anak belum tentu bisa merawat seorang Ibu”, yang artinya mungkin sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa membalas kebaikan sang Ibu. Tapi dengan adanya Hari Ibu, maka kita berkesempatan untuk menunjukkan rasa kasih sayang sekaligus mendoakannya agar tetap sehat dan senantiasa bahagia.