Oleh Haiman Arif Fitriadi (PM BAKTI NUSA 9 Palembang)
Di tengah gejolak kehidupan dan aktivitas yang kita lalui sebagai bagian dari satu kesatuan bangsa Indonesia dan agama Islam yang hari-hati ini dihadapkan dengan kenyataan ruang-ruang publik kita diisi oleh persoalaan politik yang berimbas luar biasa di tengah masyarakat, sebagai insan terpelajar yang ditempa, dan kemudian mendambakan suatu peradaban yang agung tentu hari-hari ini adalah hari-hari yang sulit, prihatin sebagai anak bangsa melihat perseteruan yang tak berkeadilan, dirasakan betul kearoganan, kekeliruan dan yang berujung kita tak mendapatkan rasa tenang dan nyaman.
Maka momentum Ramadan nanti betul-betul menjadi penentu keimanan bahwa yang kita yakini kebenarannya harus tetap di perjuangkan kendati semua orang membungkam, kita yakini bahwa yang benar-adalah benar dan yang salah adalah salah.
Keresahan ini murni dari hati nurani anak bangsa yang berkebutuhan, apalah daya hati yang terpaut akan imamnya, yang dituntun oleh Al-Qur’an dan hadis, maka nyata yang kita saksikan hari ini di ruang publik adalah kesewenang-wenangan.
Maka penting bagi kita semua untuk bermuhasabah, merumuskan dan mengoreksi ikhtiar yang kita perjuangkan karna hati dan diri kita semua adalah manusia biasa yang tak luput dari dosa, mungkin karna dosa-dosa kita ini lah yang menyebabkan ikhtiar kita belum sesuai dengan yang kita harapkan.
Bagi teman teman aktivis, penggiat organisasi kepemudaan internal dan eksternal kampus, penggiat komunitas mari tetap semangat menjaga ruh perjuangan dan kembali meluruskan niat pengabdian yakinlah tak ada usaha yang sia-sia semua akan tercatat di sisi tuhan yang maha kuasa Allah Swt.