SLT 2019 : Berpikir Strategis, Menjadi Aktivis Transformatif!

Strategic Leadership Training (SLT) 2019, merupakan sebuah kegiatan pembinaan nasional yang ditujukan kepada 75 penerima manfaat beasiswa aktivis nusantara (BAKTINUSA) angkatan 9 yang berasal dari 22 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang tersebar di 11 Wilayah. Kegiatan ini diadakan oleh Dompet Dhuafa Pendidikan dengan tema “Mengelola Sumber Daya untuk Mengatasi Kemiskinan” yang dikemas dalam workshop, pelatihan kepemimpinan strategis dan team building selama 3 hari. SLT tahun ini diselenggarakan pada tanggal 25-28 Juli 2019 di Kota Bogor, kota yang identik dengan julukan “Kota Hujan”. Pada tanggal 25 Juli 2019, para aktivis dari berbagai penjuru wilayah Indonesia akhirnya tiba di kota Bogor, bahkan beberapa diantaranya telah bertemu dan makan siang bersama disekitaran stasiun Bogor.

Setibanya di Bogor, para aktivis secara mandiri langsung menuju lokasi kegiatan, tepatnya di IZI Hotel Bogor. Berbeda dengan FLC (Future Leader Camp) yang diadakan di Semarang pada bulan Maret lalu, pada kegiatan SLT kali ini para aktivis tidak didampingi oleh manager wilayah masing-masing. Maka output yang diharapkan adalah para aktivis mampu mengikuti kegiatan pembinaan secara aktif dan mandiri serta mampu membangun kedekatan dengan sesama aktivis selama kegiatan berlangsung. Adapun salah satu tujuan dari terselenggaranya kegiatan SLT ini adalah untuk merumuskan dan mengevaluasi agenda-agenda strategis kepemimpinan para aktivis yang dikemas dalam agenda forum activist.

Setelah tiba di lokasi kegiatan, para aktivis langsung disuguhkan dengan acara pembukaan SLT 2019 yang menjadi awal pertemuan seluruh aktivis nusantara. Saat itu, para aktivis dengan lantang menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars BAKTI NUSA sebagai wujud kecintaan pada bangsa Indonesia, bangsa yang begitu besar dengan kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah dengan didukung oleh kearifan lokal dan kebudayaan yang senantiasa dijaga. Tak kalah menggemparkan, pembacaan komitmen juang pun mampu menujam hati para aktivis, bahwa perjuangan ini semata-mata hanya mengharapkan ridho dari Allah SWT dan menciptakan Indonesia yang berdaya. Oleh karena itu, para Aktivis telah menyadari bahwa ada amanah dan harapan besar yang bangsa gantungkan pada setiap pundaknya.

Masih dalam nuansa kobaran semangat juang para Aktivis, Mas Budiyanto selaku Mentor Program BAKTI NUSA menyampaikan tentang overview SLT, dimana didalam narasinya menjelaskan tentang bagaimana seharusnya para penerima manfaat BAKTI NUSA mampu berpikir strategis untuk menemukan solusi dari setiap permasalahan yang ada, terutama dalam mengatasi kemiskinan. Narasi itupun disambung oleh Direktur DD Pendidikan, Bapak M. Syafi’ie El Batanie, yang menerangkan tentang Misi Kepemimpinan Pemuda Membangun Masyarakat Madani. Dalam penyampaiannya, Pak Syafi’ie mengajak para aktivis untuk sama-sama berpikir, berpendapat dan juga memberikan jawaban atas pertanyaan yang ia berikan. Dengan semangat dan antusiasme, para aktivis mendengarkan dengan seksama materi materi yang diberikan ketika kegiatan SLT 2019 berlangsung.

Untuk memompa semangat para aktivis, panitia yang juga merupakan bagian dari BAKTI NUSA mengajak para aktivis untuk menggaungkan sebuah jargon, yaitu apabila panitia mengatakan “SLT 2019?” maka secara spontan para aktivis pun menjawab “Berpikir strategis, menjadi aktivis transformatif”. Seperti yang kita ketahui bahwa transformatif adalah salah satu value yang harus dimiliki oleh penerima manfaat BAKTI NUSA. Dalam buku The Leader of Leaders yang ditulis oleh Tim BAKTI NUSA, Transformatif meliputi karakter visioner, komitmen, menggerakkan dan memberdayakan, serta pemberani. Oleh karena itu, para aktivis diberikan pembinaan berupa edukasi tentang Memahami kemiskinan dan sebaran peta kemiskinan di Indonesia, Dompet Dhuafa dan strategi mengatasi persoalan kemiskinan, Strategi Advokasi Kebijakan, Pengentasan kemiskinan melalui program pendidikan, Workshop manajemen social project, Manajemen Sumber Daya Desa, dan Manajemen Bencana. Semua materi tersebut sangat penting bagi para aktivis sebagai bekal untuk menjadi seorang aktivis yang transformatif.

Setelah berakhirnya rangkaian seminar, workshop, forum dan diskusi, pada hari terakhir, para aktivis diajak untuk mengikuti kegiatan rafting yang bertujuan untuk membangun kerjasama tim karena sejatinya we’re not super-man, but we’re super team. SLT adalah kegiatan pembinaan nasional terakhir yang diadakan pada tahun 2019 dan para aktivis akan kembali berjumpa pada tahun 2020 dalam agenda National Mission.

Bagi para aktivis, kegiatan SLT 2019 mampu memberikan dorongan, motivasi dan juga inspirasi untuk terus berjuang dan bergerak dalam misi kebaikan dan misi kemaslahatan. Terimakasih BAKTI NUSA, Dedikasi kami untuk Indonesia.