Saatnya Beranjak Dengan Sajak
oleh: Riza Agung Ismadi
Biarlah mekar sepucuk kuntum,
toh jangan kau cegah kelopak yang menuju layu
rekahnya dinanti lebah dan layunya menggugurkan benih..
Fajar itu aku melihat pundakmu begitu lebar, menghalau segala yang parau.
Tanganmu hangat, membelah dingin yang semilir.
Ku tangkupkan dua telapak yang terpisah, meminta tanpa bersuara
Entah sampai pada yang ketujuh atau terhambur pada enam sisanya.
Tapi, saat itu aku benar-benar melihat binar yang ikhlas, teduh yang menyeluruh. Aku melihatmu.
Terlalu pelik untuk terdefinisi, namun awan yang menggantung pun tahu rasaa syukurku….
Nanti, ketika yang gugur itu tumbuh lagi dan gugur lagi dan berulang lagi. Hingga gugurnya tak hanya pada helai tapi hingga nafas. Di hadapan meja hijau semesta kita tak saling beradu…
Lambaian itu pasti kan meninggalkan pilu