Kata relawan cukup lama tidak dihitung dalam kamus bahasa Indonesia, setidaknya hingga Kamus Umum Bahasa Indonesia W.J.S. Poerwadarminta terbit ulang (1976). Barulah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, kata itu tercatat, tapi dirujuk pada sukarelawan dengan takrif “orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena diwajibkan atau dipaksakan)”. Kedudukan relawan, jadinya, bukan sebagai kata utama yang memiliki arti leksikal tersendiri, melainkan disinonimkan dengan sukarelawan. Bisa jadi, relawan dipandang sebagai ragam informal. Namun bentuk ini jelas lebih ringkas dan menguatkan watak yang terkandung dalam pengertiannya.
Dalam bahasa Inggris, kata yang bermakna “relawan” tentulah volunteer, diserap dari Prancis kuno, voluntaire, atau Latin, voluntarius. Kamus Merriam-Webster menjelaskan arti kata itu: “a person who voluntarily undertakes or expresses a willingness to undertake a service”; atau “to offer to do something without being forced to or without getting paid to do it” sebagai verba. Kamus Webster juga mencatat, kata volunteer telah digunakan publik Eropa sejak abad ke-17/18 tanpa keterangan lebih lanjut. Mungkin bertautan dengan suasana gerakan Pencerahan yang ditandai bekerjanya mind and matter—ketika akal dan hati diunggulkan untuk menyelesaikan persoalan hidup (lihat buku saku lawas Stuart Hampshire, The Age of Reason, 1956).
Sedangkan Menurut UNDP (United Nations Development Programme) tahun 2005, kerelawanan adalah sebuah bentuk perilaku sosial yang dilakukan atas dasar keinginan sendiri. Yang membawa manfaat bagi komunitas dan masyarakat secara keseluruhan, maupun bagi volunteer itu sendiri serta tidak didorong oleh alasan keuangan. Lantas apa manfaat yang akan kita dapatkan jika tergabung dalam sebuah organisasi atau komunitas yang bersifat kerelawanan:
- Dengan menjadi relawan, kita bisa bertemu dengan orang baru dan juga bisa memperluas jaringan
- Menjadi relawan akan mengajarkan kita untuk bisa lebih peka terhadap lingkungan dan orang-orang di sekitar kita
- Menjadi relawan akan membantu kita untuk lebih meningkatkan kepedulian dalam membatu sesama
- Dengan menjadi relawan, kita bisa mendapatkan pengalaman dan pelajaran baru yang bisa meningkatkan skill kita di bidang sosial
- Menjadi relawan, mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas apa yang Tuhan berikan pada hidup kita
Terakhir, Sebagaimana Hadist Rasulullah saw. Khoirunnas anfa’uhum linnas
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.”
Abdul Rozak
BA 9 Surabaya