Tim Resoulution berdiskusi terkait kurikulum yang telah dirumuskan

Rapat Tim Kesekian Kali, Kapankah Peluncuran?

Rabu (1/5/2024), lagi-lagi Tim Resoulution melakukan pertemuan di Gedung ASEEC Universitas Airlangga Lantai 14. Mereka kembali mendiskusikan soal kesiapan pelaksanaan pengajaran Resoulution di tempat Adik Binaan (Mulyorejo).

Pembuatan Kurikulum

Pertemuan ini bukanlah kali pertama, tetapi sudah kesekian kalinya. Sebelumnya, pertemuan dilakukan oleh tim kurikulum yakni Ilma Arrafi Nafi’a dan Qonita Miftahul Jannah untuk mematangkan kembali kurikulum Fitrah Based Education. Selama dua kali pertemuan sebelumnya, mereka banyak membahas bersama terkait relevansi kegiatan pengajaran tiap pekannya dengan indikator keberhasilan sesuai buku acuan.

“Ternyata membuat kurikulum tidak sesederhana yang dibayangkan. Ada berbagai aspek yang harus diperhatikan. Detail-detail yang ketika diabaikan akan membuat dampak signifikan dalam pembelajaran. Itulah kenapa guru seharusnya menjadi salah satu pekerjaan yang mahal dan prestise,” tutur Ilma, salah seorang Tim Kurikulum.

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia itu menyampaikan bahwa setelah kurikulum selesai dibuat tahap selanjutnya yakni koordinasi bersama seluruh Tim Resoulution serta pembuatan Assessment untuk pengajaran pertama nanti. Setelah melalui hasil koordinasi Tim Resoulution, kurikulum tersebut akan disetorkan pada Pembimbing Resoulution yakni Ibu Onish, salah seorang aktivis dan Profesional Fitrah Based Education.

Kapankah Peluncuran?

Dalam pertemuan kesekian tersebut, Tim Resoulution bertekad akan segera menyelesaikan kurikulum sekaligus assessment dan membuka obrolan pertama dengan mitra yakni Yansos UKMKI Universitas Airlangga. Pertemuan tersebut kemudian menghasilkan fiksasi kurikulum yang akan disetorkan pada Pembimbing.

Harapan ke depannya, kurikulum tersebut dapat diajukan sebagai Hak Kekayaan Intelektual. Sehingga kelanjutannya, kurikulum FBE by Resoulution tidak hanya dapat digunakan oleh mitra saja. Tetapi, berbagai tempat yang memang membutuhkan dan siap menerapkan Fitrah Based Education. Barangkali yang tampak sederhana itu, menjadi pemberat amal kebaikan (il).