Pemimpin dalam KBBI adalah seorang yang memimpin. Pemimpin juga bisa diartikan sebagai seorang yang memiliki tugas untuk mengarahkan dan membimbing suatu hal agar sesuai dengan visi yang hendak dicapai. Menjadi seorang pemimpin adalah amanah besar karena di dalamnya pasti ada sebuah harapan, sebuah visi, sebuah misi maupun sebuah ambisi untuk mencapat suatu tujuan mulia. Pemimpin bukan bawaan dan bakat sejak lahir, melainkan pemimpin itu dibentuk dan diasah karena sejatinya semua manusia itu adalah pemimpin.
Menjadi seorang pemimpin pasti akan menjadi pandangan publik, maka dari itu pentingnya seorang pemimpin untuk menjaga segala macam tindakan yang ia buat dan tidak lupa untuk mengupgrade skill yang dimilikinya. Skill yang dibutuhkan tidak hanya skill memimpin saja, melainkan skill mendengarkan, skill mengatur, skill bersosial, dan skill penunjang lainnya. Pemimpin juga ditunutut untuk peka terhadap sekitar agar bisa terus selaras dan memberikan dampak yang postitif bagai sekitar. Menjadi pemimpin memanglah harus mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, maupun materiil. Maka dari itu menjadi seorang pemimpin sangat susah dan berat tugasnya. Selain dituntut untuk sempurna, pemimpin juga diharapkan bisa tau bagaimana rencana kedepan. Belum lagi bilamana dalam konteks kepemimpinan mahasiswa, harus berkutat dengan tugas kuliah dan tugas akademik juga.
Adanya hal itu, pemimpin harus bisa membagi waktunya dengan beberapa yang penting sekaligus. Apabila pemimpin dalam lingkup mahasiswa memiliki banyak program kerja, pasti tidak akan efektif dan efisien karena banyaknya hal yang harus dijalani. Maka dari itu, pemipin harus tau skala kepentingan dan prioritas. Yang paling realistis adalah menjadi seorang yang bermanfaat bagi sekitar. Tidak usah banyak program kerja, beberapa saja sudah cukup asalkan bermanfaat bagi sekitar. Yang dicari saat ini bukan banyak-banyakan program, melainkan eksekusinya yang memiliki dampak langsung kepada masyarakat. Hal ini berhubungan dengan pola kepemimpinan profetik. Dimana yang pertama adalah memanusiakan manusia atau humanisasi. Dimana memanusiakan manusia ini memiliki banyak artian yang salah satunya adalah membawa dampak baik pada sesama manusia. Kita memanusiakan tim kita dan orang sekitar kita. Hargai setiap pendapat mereka, dan kolaborasikan bersama.
Dalam pola kepemiminan profetik, selain humanisasi adajuga liberasi dan transendensi. Dimana liberasi ini menjadi salah satu factor keberhasilan pemimpin karena setiap anggota bebas utuk memutuskan dan berkreasi selama masih dalam koridor kebaikan. Dan selanjutnya adalah transendensi dimana segala macam hal pasti dikembalikan kepada Allah SWT. Apapun yang kita usahakan, hasil akhirnya kita serahkan kepada yang Maha Kuasa. Dengan menerapkan hal ini, kita sebagai pemimpin akan menjadi lebih Amanah dan bertanggung jawab karena segala macam perilakunya akan diawasi langsung oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan adanya hal itu, pemimpin pasti bakal tau bahwa Amanah itu berat dan dipertanggungjawabkan.
Tanggung jawab yang diemban itu membuat para pemimpin memiliki beban moral untuk bisa melanjutkan visi yang sudah direncakan. Maka dari itu perlu adanya tindakan berkelanjutan demi mencapai visi tersebut. Perencanaan hal baik bila tidak dilanjutkan akan sia-sia. Hal itu pasti mendorong para pemimpin yang melaksanakan pola kepemimpinan profetik untuk bisa lebih berkontribusi nyata dan berkelanjutan untuk masyarakat. Tidak ada hal yang lebih baik selain amalan yang berkelanjutan, walaupun sedikit namun terus menurus itu lebih disukai Allah daripada langsung banyak namun hanya sekali.
“Tidak peduli seberapa sulit atau mustahilnya, jangan pernah melupakan tujuanmu” – Monkey D Luffy