PASKA KAMPUS? MENYENANGKANKAH?

Dunia kampus adalah surga dunia, maka setelahnya adalah neraka dunia. (2019)

Beberapa orang yang sudah lulus kuliah dan menghadapi dunia pasca kampusnya setuju dengan pernyataan di atas. Bahkan pembicara dikusi pasca kampus kita kali ini berpendapat bahwa ia lebih memilih menjadi mahasiswa yang hidup di lingkungan kampus selamanya. Mengapa seperti itu? banyak sekali perbedaan antara dunia kampus dan dunia pasca kampus. Dunia kampus menawarkan kenyamanan dalam hidup dan kehidupan yang lebih melenakan. Sedangkan kehidupan pasca kampus adalah real life, semua ujian dan kondisi nyata yang sebenar-benarnya akan kita hadapi di sana. Dalam dunia pasca kampus pun tak lagi ditolerir kesalahan yang kita perbuat. Tak ada lagi kesempatan untuk belajar banyak hal baru, mencoba ini itu, dan teguh pada idealisme. Dunia pasca kampus mengajarkan kita untuk bisa berpikir rasional serta bersikap toleran dengan lingkungan di sekitar kita.

Tapi mengapa jawaban di atas menggambarkan kehidupan pasca kampus yang begitu mengerikan dan sangat tidak diharapkan? Menurut saya pribadi dengan kacamata sebagai mahasiswa, dunia pasca kampus adalah dunia yang menggiurkan. Kita lepas dari titel sebagai mahasiswa dan harus bersiap mengembangkan sayap. Ya, dunia pasca kampus juga merupakan dunia profesi. Pada akhirnya kita dianggap sebagai seorang dewasa dan dipersilakan untuk bekerja dan bertanggung jawab akan kehidupan kita sendiri. Dunia ini menawarkan banyak tantangan kehidupan, mengajak kita untuk berubah dari kepompong menjadi kupu-kupu. Ya, waktu dalam dunia pasca kampus adalah waktu dimana kita menjalankan kehidupan seperti apa yang sudah sejak kecil kita idam-idamkan. Terlepas dari fakta bahwa mencari pekerjaan itu tidak mudah, bekerja dan menghasilkan uang dari keringat sendiri adalah sebuah kebanggaan. Maka dunia pasca kampus seperti ajang pembuktian, ajang praktik dari apa yang selama ini sudah kita pelajari di bangku pendidikan formal, serta ajang membuktikan bahwa masa depan itu jelas berada di pundak kita.

Apapun pendapat yang kau miliki tentang dunia pasca kampus, yang terpenting dari itu semua adalah kesadaran kita untuk mempersiapkannya. Apa yang ingin kita lakukan? Mau melanjutkan sekolah atau bekerja? Apakah menikah dan membina keluarga? Ada banyak pilihan yang ditawarkan pada kita, dan kita pun harus memilih kemudian siap dengan semua konsekuensi nya. Pilihan yang ada akan sangat bervariasi, begitu juga dengan jalan yang dipilih oleh teman kita sangatlah mungkin berbeda dari apa yang dahulu sudah direncanakan. Tentukan hidupmu sendiri, kemana kau melangkah, bagaimana masa depanmu kau rancang. Ada dua dunia besar yang akan kau hadapi pasca dari kampus. Pertama adalah dunia kerja. Dalam dunia kerja kita akan bersinggungan erat dengan hal-hal yang berbau materi. Pasti akan ada saat dimana kita menunggu imbalan berupa materi di setiap bulannya. Salah satu teori psikologi tentang learning berpendapat bahwa kita membutuhkan reward atau punishment untuk mempertahankan tingkah laku. Kita membutuhkan reward untuk bisa memberikan kondisi stabil atau kondisi yang lebih baik lagi. Dalam dunia kerja ada banyak reward yang sebenarnya kita dapatkan, sedikitnya ada dua hal. Yaitu materi dan karier. Ibu Riani juga berpendapat bahwa culture orang Indonesia masih memiliki ekspektasi yang besar terhadap materi. Jadi, kalau kita belum memiliki mobil pribadi maka kita belum bisa dibilang sukses, kalau rumah masih ngontrak itu bukan tanda bahwa kerja yang kita lakukan memiliki hasil yang setimpal dan pantas untuk dipertahankan. Kemudian, banyak orang dalam dunia kerja yang juga mengejar karier. Berlomba lomba untuk mendapatkan posisi yang strategis, sehingga bisa cepat dipromosikan untuk naik pangkat. Ternyata, tidak sedikit juga masalah yang kita dapatkan di dunia kerja, entah jam kerja yang tidak bersahabat atau lingkungan yang bebas, dan juga rasa stress di tempat kerja.

Dunia kedua yang akan kita hadapi dalam dunia pasca kampus adalah dunia pernikahan. Dunia ini adalah dunia yang harus kita persiapkan, bukan tiba tiba kita jalankan begitu saja. Ada banyak hal sebelum kita memasuki dunia pernikahan yang wajib untuk kita siapkan. Pernikahan adalah bertemunya dua keluarga dengan segala perbedaan yang ada. Maka jelas kita membutuhkan adaptasi untuk bisa saling menerima satu sama lain. Kembali lagi menyamakan visi dan misi untuk kehidupan selanjutnya. Kemudian dalam dunia pernikahan pun kita memiliki peran ganda sebagai suami atau istri, secara otomatis maka kita memiliki tugas baru yang harus kita jalankan. Bagi perempuan, menjadi seorang istri dan juga calon ibu membutuhkan banyak persiapan dan pelajaran sebelumnya. Kita harus memutuskan untuk memilih antara bekerja dan mengurus anak atau bahkan keduanya. Hal itu juga harus dikomunikasikan dengan calon pasangan kita, sehingga bisa saling mengerti tentang apa yang diinginkan satu sama lain.

Selalu ada konsekuensi yang kita terima atas pilihan yang kita ambil. Menurut saya, tak ada pilihan yang salah atau benar. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan, maka apapun yang akan kita pilih dan putuskan untuk dunia pasca kampus kita haruslah melewati pemikiran yang matang. Mempelajari banyak hal sebelum dunia pasca kampus kita hadapi adalah sebuah langkah awal untuk mencuri start dengan banyak orang di luar sana. Karena, ya practice makes perfect.