Muslim Berkemampuan Spesial: Menulis VS Digital Marketing

Sebagai orang muslim tuntutan menjadi bermanfaat bagi yang lain merupakan salah satu tujuan penciptaan manusia selain beribadah kepada Allah. Sebab manusia terpilih menjadi khilafah di bumi, maka sudah menjadi tugasnya untuk memakmurkan bumi dengan potensi yang dimilikinya. Setiap hamba telah dititipkan kemampuan spesial oleh Allah dan potensi yang diberikan tentu akan dimintakan pertanggungjawaban oleh Pemiliknya. Sehingga kita sebagai manusia harus peka terhadap jenis kemampuan yang dititipkan Allah kepada kita lalu memaksimalkanya agar bisa bermanfaat seluas-luasnya.

 

Tentu proses pengenalan jati diri dan potensi tidak serta-merta mampu dikenali dalam waktu yang cepat. Butuh proses trial and error dalam mencoba mencicipi banyak bidang pengalaman sebagai testimoni dalam rangka mendapat jawaban potensi diri ini.

 

Awal mula saya menemukan potensi diri dengan melihat hobi. Bisa dibilang menulis adalah hobi saya. Kegiatan menulis sudah menjadi kebiasaan saya sejak kecil. Dimulai saat ibu membelikan buku notes kecil warna biru saat saya kelas satu sekolah dasar. Buku tersebut saya jadikan buku diary. Setiap hari saya menulis tentang apa yang terjadi hari itu. Saya masih ingat beberapa tulisan saya isinya seperti curhatan nilai, sulitnya ulangan, dan tulisan keresahan anak kecil pada umumnya.

 

Aktifitas menulis membuat seorang Devanda yang orangnya kurang berani berbicara langsung kepada orang lain menjadi berani bicara lewat tulisan. Ternyata mengungkapkan emosi dengan menulis sudah saya lakukan sejak kecil. Sehingga saya bisa benar-benar jujur melalui sebuah tulisan.

 

Kegiatan menulis waktu kecil ini di dukung saya suka baca buku cerita rakyat. Entah kenapa saat sekolah dasar saya sering minta diantar ibu saya ke toko buku buat beli buku cerita rakyat dengan uang saku yang saya sisihkan. Saat SD pula, saya menulis cerita setiap hari baik horror, action, fantasi, dan atau tema random lainnya. Menulis cerita di buku tulis itu juga disupport membaca. Akhirnya saya berhasil menulis cerita dalam tiga buku tulis atau lebih sepertinya.

 

Saat SMP, aktifitas menulis saya semakin menjadi-jadi. Saya sering “disuruh” ikut lomba menulis cerpen atau puisi atau esai. Kemudian saya masuk SMA, saya menulis hanya memenuhi tugas-tugas jurnalistik untuk memenuhi konten majalah sekolah. Jadi saya menulis karena tuntutan bukan dari hati. Menulis dengan hati saya mulai Kembali dengan terbit blog pertama (devancpn.com). Dari blog tersebut saya rajin menulis di platform online tersebut sampai saat ini. Karena investasi tulisan di blog, ternyata mampu menjadi portofolio menulis yang saya manfaatkan untuk membuka jasa freelance menulis. Alhamdulilah terhitung April sampai Agustus 2020 saya telah menulis beberapa artikel freelance. Dari tulisan saya mampu menghasilkan uang.

 

Tetapi rasanya ingin memberikan kebermanfaatan lebih melalui tulisan. Didukung jurusan saya adalah Sastra Inggris, maka keinginan untuk menerbitkan buku muncul. Namun saya tidak menjamin buku itu kapan akan mulai saya garap dan terbitkan. Saat ini saya sedang belajar dan banyak membaca ilmu agama terutama sirah nabawiyah sebab saya ingin menulis buku tentang kumpulan hikmah dari sirah nabawiyah.

 

SSelama 20 tahun saya hidup, di usia seperlima abad itu lah detik-detik kepekaan mulai terasa. Saya menemukan sebuah korelasi passion saya yang dihubungkan dengan keinginan besar saya.

 

Dimulai saat awal tahun keinginan untuk memulai usaha mandiri dilakukan. Namun Allah menurunkan rahmat-nya melalui musibah pandemic. Sehingga rencana bisnis yang akan saya jalankan terhambat. Selama karantina di rumah saja, saya mendapat hikmah bahwa bisnis harus dilakukan secara online. Lalu saya mencoba membuka usaha keripik pisang, tetapi hasilnya membuat saya belajar kegagalan. Dagangan saya tidak laku, hanya laku beberapa kemasan saja. Kemudian saya berpikir pasti ada sesuatu yang salah, saya juga merenung bahwa ternyata ilmu bisnis online saya masih sangat minim. Oleh karena itu selama waktu di rumah saja ini saya mengakses sebanyak-banyaknya ilmu digital marketing. Saya berusaha belajar dengan platform gratis dan berbayar. Bahkan saya rela mengeluarkan uang setengah juta untuk mengikuti mentoring online selama satu bulan.

 

Selama saya belajar digital marketing, ternyata dalam ilmu digital marketing terdapat salah satu Teknik copywriting, seni menulis dengan memberi pengaruh Tindakan pada pembaca. Skill copywriting ini penting dalam hal marketing atau bisnis. Sehingga saya juga ingin ahli di bidang tersebut.

 

Dari serangkaian refleksi dan perjalanan hidup saya, maka saya menemukan bahwa passion saya adalah menulis. Tetapi saya juga ingin bellajar digital marketing dan memiliki bisnis. Saya menemukan titik temu tujuan dunia yang mampu menunjang kehidupan akhirat. Saya ingin menulis buku yang berisi hikmah-hikmah kehidupan yang mampu mengantarkan pembaca untuk Kembali mengingat Penciptanya. Lalu skill digital marketing itu saya manfaatkan selain untuk bisnis, saya gunakan untuk mempromosikan buku yang saya tulis. Salah satu keuntungan dari bisnis saya akan saya gunakan untuk modal mencetak buku, sebab dalam menerbitkan buku nantinya, saya memilih jalur self-publishing.

 

Itulah beberapa refleksi saya atas kejadian dan potensi yang saya renungkan. Semoga Allah mengijabah niat dan keinginan saya. Aamiin. Jikalau suatu saat berubah tak sesuai rencana atau takdir berkata lain, biar lah Allah memberi rencana yang sebaik-baik-Nya untuk kehidupan saya. Aamiin.