Salah satu nikmat dan keberkahan yang sangat disyukuri adalah kembali mengabdi untuk kali ketiga dalam proses pembejalaran selama di kampus setelah mengikuti program Kampus Mengajar dan KKN dari fakultas. PPK Ormawa (Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan), program pengabdian yang dilakukan di ujung barat Sumatera Selatan tepatnya di Desa Jarai Kecamatan Pelajaran Kabupaten Lahat. Permasalahan yang dialami di desa yaitu hasil produksi rendah karena faktor lingkungan dalam rumah jamur (kumbung) akibat faktor iklim yang fluktuatif, sehingga petani jamur kesulitan dalam pengendalian suhu dan kelembaban di dalam kumbung, keterbatasan akses listrik dilahan budidaya jamur yang berada di pinggir desa. Selain itu, potensi program berdasarkan hasil survei menunjukkan 60% warga desa memiliki rumah jamur, 20% memiliki rumah jamur tanpa persawahan, dan hanya 20% memiliki lahan persawahan. Oleh karena itu, kami mengusulkan ide dan implementasi pendampingan kepada petani dalam implementasi rumah jamur berbasis IoT dan energi bersih di Desa Pelajaran menuju sentra pertanian berkelanjutan.
Kegiatan yang terdiri dari sosialisasi, pembuatan rumah (kumbung) jamur dengan teknologi IoT dan panel surya sebagai perantara energi bersih, pendampingan produksi dan pemasaran, serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dilakukan bersama masyarakat Desa Pelajaran. Kurang lebih selama satu bulan di desa, harapannya setelah rumah jamur selesai dapat membantu petani dalam meningkatkan hasil panennya dan menjadi desa percontohan pengimplementasi rumah jamur berbasis IoT di Lahat dan Sumatera Selatan khususnya.
Pengabdian kali ini memberikan makna tersendiri karena ini merupakan suatu hal yang berada di luar zona nyaman dan keilmuan saya dalam bidang kesehatan. Namun, dengan adanya kolaborasi didalam tim yang berasal dari berbagai jurusan Alhamdulillah semuanya terlaksana dengan baik. Potensi yang ada di desa Pelajaran sangat di sayangkan jika tidak dimaksimalkan. Potensi sumber daya alam yang melimpah, geografis yang berada di bukit dan Gunung Dempo serta mata air yang terus mengalir menjadi kelebihan tersendiri di desa ini.
Jadi, ini bukan tentang linear atau tidaknya keilmuan kita, kebermanfaatan dan dampak yang lebih luas lagi itu lebih utama. Seperti pada sebuah makna “Urip Iku Urup (hidup itu menyala) yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain.