Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ الله فِي حَاجَتِهِ
“Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantu keperluannya.” (Muttafaq ‘alaih)
Di awal 2020 ini, publik telah dikejutkan dengan kabar tentang bencana banjir yang menerjang beberapa daerah di pulau Jawa. Tak hanya di pulau Jawa, pulau Sumatera pun merasakannya. Tepatnya di Provinsi Sumatera Selatan. Banjir bandang telah menerjang tiga desa di dua kecamatan di Kabupaten Lahat. Tiga desa tersebut meliputi Desa Keban Agung di Kecamatan Mulak Sebingkai kemudian Desa Lesung Batu dan Desa Pengentaan di Kecamatan Mulak Ulu.
Bencana Banjir bandang atau air bah adalah banjir besar yang datang secara tiba-tiba dengan meluap, menggenangi, dan mengalir deras menghanyutkan benda-benda besar (seperti kayu dan sebagainya). Banjir ini terjadi secara tiba-tiba di daerah dataran rendah akibat hujan yang turun terus-menerus. Banjir Bandang tersebut telah menghanyutkan 10 rumah, mengakibatkan 13 rumah rusak berat dan 53 rumah lainnya rusak ringan. Untungnya bencana ini tidak menelan korban jiwa. Tapi meskipun begitu, peristiwa ini tentu telah menimbulkan trauma bagi para korbannya.
Peristiwa ini pun sontak memanggil kami (para relawan) untuk terjun menelisik lokasi kejadian, melakukan misi kemanusiaan dan berupaya menyalurkan bantuan. Tak hanya bantuan materiil, para relawan juga memberikan bantuan immateriil kepada para korban bencana. Dalam misi kemanusiaan ini, para relawan berusaha memberikan dukungan moril, suntikan semangat dan juga mengajak para korban untuk dapat memetik hikmah dari setiap kejadian yang telah terjadi.
Para relawan berharap kehadiran mereka dapat membantu meringankan beban para korban bencana. Relawan pun berusaha menanamkan nilai nilai religius pada anak-anak di desa tersebut. Menurut hemat relawan, anak adalah generasi yang harus dididik dan dibekali dengan ilmu keagamaan, seperti membiasakan diri melakukan ibadah wajib dan mendekatkan diri dengan Alquran. Sebagaimana dalam hadits riwayat Al-Bukhari dari Utsman bin Affan, disebutkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kalian adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya”.
Tentu, baik belajar ataupun mengajar akan membuat seseorang menjadi yang terbaik, hal ini tidak bisa lepas dari keutamaan Alquran itu sendiri. Alquran adalah kalam Allah, firman-firman-Nya yang diturunkan kepada Nabi-Nya melalui perantara Malaikat Jibril Alaihissalam. Alquran adalah sumber pertama dan acuan utama dalam ajaran Islam.
Maka, Membumikan Alquran sudah seharusnya menjadi visi setiap muslim. Makna dari Membumikan Alquran yaitu mengimplementasikan nilai-nilai luhur Kitab Suci tersebut di kehidupan sehari-hari. Dalam misi kemanusiaan ini, mimpi besar membumikan Alquran termanifestasikan dalam kegiatan edukasi yang dikemas dalam dongeng tentang kisah para Nabi, Quiz seputar Alquran seperti sambung ayat dan tebak surah, permainan konsentrasi dan team building serta melantunkan sholawat dan doa di akhir kegiatan.
Dengan demikian, visi membumikan Alquran dapat diaplikasikan dalam banyak kegiatan terutama dalam kegiatan kemanusiaan sehingga setiap insan akan merasa lebih dekat dengan Alquran dan mengetahui bahwa Alquran adalah cahaya, rahmat dan pedoman bagi kehidupan manusia di muka bumi ini.