Memanfaatkan Waktu Luang

Tulisan ini merupakan sebuah refleksi dari mengikuti bedah buku 23 Faidah fi Al Ijaazaat wa ar Rihalaat karya Syaikh Muhammad Shalih Al Munajid. Buku ini membahas secara rinci mengenai hakikat dan langkah-langkah memanfaatkan waktu luang. Terdapat 23 poin pembahasan dalam buku ini yang sangat mudah untuk dipahami. 

Setiap manusia memiliki waktu yang sama yaitu 24 jam setiap harinya. Namun sebagian dari kita merasa waktu yang telah diberikan tersebut tidak cukup untuk menyelesaikan amanah kita. Padahal kalau melihat sejarah perjalanan ulama-ulama terdahulu, waktu 24 jam ini bisa termanfaatkan dengan baik. Dari waktu yang telah diamanahkan tersebut bisa menghasilkan karya-karya luar biasa yang masih bermanfaat sampai sekarang. Berikut ini pesan-pesan yang diperoleh dari bukunya:

  • Manusia dalam hidupnya mengalami sejumlah terminal-terminal kehidupan. Sebagian terminal tersebut bersifat membangun dan sebagian terminal yang lainnya menghancurkan. Tapi yang jelas semua terminal itu pasti berlalu dan yang tersisa adalah amal yang dilakukan seseorang dalam hidupnya. 
  • Waktu seseorang adalah hakikat umurnya. Dalam pandangan islam adanya tahun baru atau bulan baru menunjukan hilangnya sebagian diri kita. Bahwa hakikatnya diri kita semakin dekat dengan akhirat dan jauh dari dunia ini.
  • Memanfaatkan waktu luang adalah di antara nikmat Allah yang mendasar. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang”. Boleh jadi seseorang memiliki badan yang sehat tapi tidak punya waktu untuk ibadah, karena telah disibukkan dengan bekerja untuk mencari penghidupan. Boleh jadi seseorang itu telah selesai dari semua kesibukan, tetapi ternyata badanya tidak sehat. Sungguh beruntung orang yang bisa memanfaatkan nikmat sehat dan waktu luang.
  • Setiap sesuatu memiliki haknya. Sehingga sebagai seorang muslim harus bisa membagi waktu sesuai dengan hak-haknya jangan sampai berlebihan. Dalam hadist riwayat Imam Al Bukhori, Salman berkata menasehati Abu Dar’da: ““Sesungguhnya Rabbmu punya hak untuk kau tunaikan, dirimu punya hak untuk kau tunaikan, keluargamu punya hak untuk kau tunaikan, maka hal yang indah berikanlah setiap hal haknya masing-masing”. Ketika perkataan Salman ini dilaporkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi berkata, “Salman telah benar””

Masih ada banyak pesan dalam buku ini, semoga yang sedikit ini dapat menjadi pengingat kita untuk lebih menghargai waktu dengan memanfaatkan waktu luang untuk kegiatan kebaikan.