Pertanian merupakan salah satu sektor penting di Indonesia yang mampu berperan aktif dalam membangun perekonomian negara. Berbagai pencapaian telah banyak diraih di bidang pertanian, mulai dari peningkatan sosial ekonomi para petani hingga kegiatan ekspor produk pertanian yang meningkat. Pencapaian tersebut tidak lepas dari peran aktif seorang petani didalamnya.
Keringat dan jerih payah petani ada dalam setiap pencapaian yang telah diraih dan tidak dapat dipungkiri. Meningkatnya kehidupan sosial ekonomi yang dialami oleh petani Indonesia sangat dapat dirasakan dari kehidupan sehari-hari yang mulai mengalami perubahan kearah yang lebih baik. Seperti contoh anak petani yang mampu mencapai pendidikan hingga ke perguruan tinggi dan mewujudkan cita-citanya, tidak hanya itu peningkatan ekonomi petani juga dapat dilihat dari aset properti yang mereka miliki baik di desa atau di kota.
Memasuiki era revolusi industri 4.0 ini petani mulai mengalami banyak gejolak yang datang dalam kehidupan mereka. Mulai dari regenerasi petani yang belum matang hingga rendahnya edukasi dan pengetahuan tentang perkembangan teknologi saat ini. Menilik dari sekian permasalahan tersebut, terdapat pencapaian yang membanggakan bagi petani yaitu mulai tingginya tingkat sadar pendidikan di kalangan mereka.
Saat ini ada banyak sekali anak petani yang mampu menuntut ilmu hingga perguruan tinggi, terlepas itu bantuan dari pemerintah ataupun dengan biaya pribadi. Hal ini merupakan angin segar bagi para petani untuk mempersiapkan generasi penerus petani yang nantinya diharapkan mampu menjadi seorang petani mumpuni dan tidak hanya berbekal pengalaman pendahulunya namun juga berbekal ilmu secara formal.
Sudah banyak perguruan tinggi di Indonesia yang menyediakan program studi bidang pertanian dan hal tersebut menjadikan ladang untuk mencetak generasi penerus petani yang mumpuni di bidangnya. Adanya lembaga pendidikan formal tersebut diharapkan mampu membawa angin segar bagi dunia pertanian Indonesia dan mampu meregenerasi petani.
Meskipun masih banyak lembaga perguruan tinggi yang membuka program studi bidang pertanian, namun tidak dapat dipungkiri minat anak muda masih rendah untuk terjun langsung ke bidang pertanian. Alasan kurang bonafitnya jurusan pertanian dimata para mahasiswa akan menjadi salah satu penghambat untuk mempersiapkan generasi petani yang mumpuni. Permasalahan utama yang dihadapi mahasiswa pertanian adalah pandangan bahwa lulusan program studi pertanian memiliki sedikit sekali lingkup untuk melanjutkan karir.
Selain itu, jurusan pertanian dianggap sebelah mata karena kurang memberikan nama apabila dibandingkan dengan program studi lainnnya. Alasan kurang keren, kurang bonafit, tidak ada tujuan setelah lulus, tidak ada lahan untuk praktik, dan lainlain menjadi alasan para mahasiswa untuk memilih program studi pertanian. Pemikiran tersebut juga disetujui oleh beberapa mahasiswa yang memilih program studi pertanian dengan alasan daripada tidak melanjutkan kuliah.
Pemikiran yang bena-benar tidak pada tempatnya. Kekhawatiran sempitnya dunia karir bagi lulusan pertanian juga membuat para mahasiswa memilih untuk menjadi pegawai bank ataupun pekerjaan lain yang kontras dengan program studi yang diambilnya. Pengalihan ini membuat semakin kompleksnya permasalahan untuk melakukan regenerasi petani. Apabila dilihat lebih dalam, regenerasi petani menjadi salah satu tantangan masa depan dunia pertanian di Indonesia. Regenerasi petani hendaklah dilakukan dengan sebaik mungkin dengan mempersiapkan bibit-bibit petani muda yang handal dan mumpuni di bidangnya. Tidak hanya itu dukungan dari pemerintah sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Diawali dengan mempersiapkan generasi muda cinta pertanian, dengan penuh rasa cinta terhadap pertanian ini akan memudahkan pengembangan produk dan inovasi-inovasi dibidang pertanian. Selain menumbuhkan cinta pertanian, menumbuhkan minat dari generasi petani muda sangatlah utama. Minat yang tumbuh dalam diri mereka akan menjadi bekal utama untuk terus berinovasi di bidang pertanian.
Menumbuhkan minat dan cinta pada dunia pertanian akan memudahkan jalan dalam meregenerasi petani di Indonesia. Adanya lembaga formal akan membantu mempersiapkan generasi petani yang mumpuni yang berlandaskan keilmuan yang lebih ilmiah untuk mengimbangi era revolusi industri saat ini. Adanya regenerasi petani yang berbasis keilmuan diharapkan mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang ada saat ini, mulai dari keterbatasan lahan yang beralih fungsi menjadi gedung pencakar langit, semakin meningkatnya teknologi, hingga masuknya ilmu genetik perubah gen tanaman. Sehingga, dengan adanya regenerasi petani dari yang semula konvensional menjadi modern dan berbasis keilmuan akan mampu meningkatkan pencapaian pertanian sebagai salah satu sektor pembangunan di Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, dinyatakan sangat perlu untuk melakukan regenerasi petani Indonesia dengan tanpa menindas dan menghilangkan petani pendahulu. Mempersiapkan generasi muda petani mumpuni dan berbasis keilmuwan menjadi tantangan utama dalam meregenasi petani di Indonesia.
Menumbuhkan minat dan cinta pertanian menjadi hal utama yang harus dilakukan untuk mendorong adanya bibit-bibit pemuda petani. Adanya minat yang besar dan cinta yang mendalam akan mampu mendorong petani muda untuk terus berinovasi serta mampu melawan berbagai tantangan pertanian di masa depan.