Annissa Kamila Mardhiyyah (PM BAKTI NUSA Regional Medan)
Medan – Kolaborasi adalah sebuah hal penting yang perlu dilakukan untuk membangun Indonesia menuju ke arah yang lebih baik. Siang itu wajah-wajah lelah meski belum begitu banyak berjuang tampak tersorot matahari yang terik. Mereka berkeliling, memantau sudut-sudut kecil dari sekolah, Selasa (23/03). Sekolah Bintang Rabbani yang terletak di Desa Rumah Sumbul Kec. STM Hulu Kab, Deli Serdang, Sumatera Utara tak sekedar sekolah, namun sebuah benteng yang hadir untuk memperkuat aqidah anak-anak yang ada disekitarnya. Sekolah ini hadir menjadi solusi untuk menghantar kan generasi-generasi muslim yang menjadi minoritas di daerah tersebut menuju gerbang pendidikan.
Ziswaf merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki kondisi kesejahteraan masyarakat-masyarakat di pelosok negeri. Sekolah Bintang Rabbani merupakan sekolah yang dikelola melalui dana zakat oleh Dompet Dhuafa Waspada yang bertempat di Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Awalnya Sekolah Bintang Rabbani yang juga disebut STAR ini adalah sekolah Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI) ,dan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Namun kemudian berkembang hingga Madrasah Aliyah (MA). Siswa/i yang hadir menuju sekolah pun datang dari berkilo-kilo meter demi mengenyam pendidikan.
Pendidikan adalah salah satu sarana penting bagi masyarakat demi meningkatkan kualitas hidup. Di tengah tingginya bonus demografi yang dimiliki, Indonesia memiliki pekerjaan rumah penting untuk meningkatkan akses pendidikan bagi penduduk usia produktif yang akan bergerak sebagai motor utama Indonesia. Saat ini pendidikan bukan lagi menjadi hak, tapi pendidikan menjadi sebuah komoditas. Oleh karena itu, hadirnya sekolah-sekolah yang berdiri karena dana zakat adalah sebuah upaya pengentasan kemiskinan melalui upaya pembangunan sosial yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang dalam hal ini, peserta didik tidak hanya diajarkan untuk mendapatkan pendidikan formal namun juga life skill dan pendidikan non-formal sehingga kedepannya anak-anak penerima manfaat tersebut lahir menjadi jiwa-jiwa yang menghargai proses dalam membangun diri guna terwujudnya kehidupan yang semakin berdaya, mandiri, serta partisipatif untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan yang berkelanjutan.
Konsep pendidikan inilah yang berusaha dibangun melalui Sekolah Bintang Rabbani. Semangat para Muzakki yang telah menyalurkan Ziswafnya melalui Dompet Dhuafa Waspada dikelola dengan baik dan penuh harap agar kedepannya anak-anak yang dilahirkan adalah jiwa-jiwa pembaharu yang siap berjuang atas nama kebaikan Indonesia demi mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
Tentunya, kemajuan Indonesia adalah keinginan kita bersama. Oleh sebab itu, apapun kemampuan yang kamu miliki. Berikanlah kontribusimu, sekecil apapun itu, sebisa apapun itu. Entah itu dari harta, doa atau bahkan tenaga. Bergeraklah dari lini-lini pendidikan yang akan mampu menggerakkan lisan dan pengetahuan sebuah negara. Semoga kedepannya, akan ada banyak sekolah-sekolah yang terus berperan penting demi kemajuan pendidikan masyarakatnya, yang kemudian sekolah itu terus berakselerasi untuk menghasilkan banyak kebaikan. Sekaligus sebuah pengingat untuk kita semua. Bahwa seorang muslim harus kaya. Bukan untuk adu kekayaan, bukan untuk tunjukkan betapa menterengnya rumahnya, mobilnya atau apapun. Tapi untuk sebuah pengingat, bahwa kita pernah mengimpikan anak-anak kecil yang bersedih hati karena seragam sekolah itu kelak menjadi anak-anak yang mampu membelikan pakaian untuk anak-anak lain.
Ada mimpi yang belum tuntas dan menunggu untuk kita jemput bersama. Jangan lelah berupaya para kaum penggerak! Karena sekedar berbuat baik mungkin berdampak, tapi kolaborasi kebaikan akan menghasilkan ledakan kebaikan dari seluruh penjuru. Bergeraklah untuk menuju kebaikan-kebaikan tersebut.