Leadership Summit 2020: Zaki dan Senyum Desa yang Menginspirasi Banyak Pemuda Indonesia

Bogor – Ahmad Rozak atau yang akrab dipanggil Zaki merupakan pemuda inspiratif dari Sampang, Madura. Kisah inspiratifnya berawal dari rasa keprihatinan Zaki yang tinggal di desa dengan segala keterbatasan fasilitas dan sekolah. Keterbatasan tersebut mengakibatkan anak-anak muda di desanya tidak memiliki kesempatan belajar.

Zaki beruntung karena ia memperoleh kesempatan belajar di Universitas Airlangga sehingga mendorong dirinya untuk membuat gerakan sosial di desanya bernama ‘Senyum Desa’ pada 2017 lalu. Tercatat hingga tahun 2020, Korwil Senyum Desa telah ada di 20 wilayah di Jawa dan Sumatera. Ia tidak menyangka semangat Senyum Desa akan menyebar di beberapa wilayah karena awal terbentuknya Senyum Desa, Zaki hanya memulai dari desanya. Berkat kegigihannya, ia dianugerahi penghargaan Pemuda Pelopor Nasional 2020. Nama Senyum Desa yang telah menggurita secara nasional pun berganti menjadi Senyum Desa Indonesia dengan harapan dapat menghadirkan senyuman masyarakat dari berbagai pelosok di Indonesia.

Dalam sesi Zakat Development Program Sharing di gelaran Leadership Summit 2020 yang dilaksanakan daring pada Sabtu (19/12), Zaki menceritakan pengalamannya dalam merintis Senyum Desa berama timnya. Menurutnya, pemuda adalah agen perubahan harusnya memiliki peran aktif dan kontrol sosial. Berbagai problematika desa yang sangat kompleks membuatnya terus belajar dari masyarakat desa tersebut. Zaki menyebutkan bahwa tantangan terberatnya adalah tidak memaksakan masyarakat untuk bertindak sama persis dengan pemahaman kita. Hal ini dikarenakan  ilmu yang kita peroleh dari kampus belum tentu bisa diterapkan karena masyarakat memiliki pengetahuan dari pengalaman empiris di lapang. Oleh karena itu, pemuda dan masyarakat harus mencari titik temu untuk berkolaborasi.

Zaki juga menekankan pada 57 penerima manfaat BAKTI NUSA Angkatan 10 bahwa leadership project di BAKTI NUSA adalah tanggung jawab sendiri sehingga harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh, bukan hanya karena tuntutan program. “Kita adalah pelita, kita adalah pelopor, pelopor hal-hal baik di lingkungan dan keluarga. Desa adalah benteng terakhir dari wajah Indonesia yang sebenarnya dari senyum hangat masyarakat,” tutup Zaki.