Kuatkan Keluarga Wujudkan Masyarakat Madani

Bogor – Dalam mewujudkan Indonesia berdaya, setidaknya pemuda harus memiliki beberapa aspek unggulan seperti berintegritas, cendekia, transformatif dan melayani. Sebagai  program pengembangan kepemimpinan bagi aktivis mahasiswa untuk membentuk pemimpin berkarakter dan kompeten, Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA), berusaha untuk selalu mewadahi para penerima manfaat dan alumninya untuk berkembang ke arah lebih baik.

Dalam gelaran National Mission yang dilaksanakan secara daring pada Sabtu (28/11), 138 alumni BAKTI NUSA dari 21 kampus terbaik di Indonesia mengikuti Training Kepemimpinan Keluarga bersama Hatta Syamsudin, Lc., M.H.I, Trainer Keluarga Romantis & Motivasi Islami. Mengangkat tema “Membangun Keluarga Bahagia, Membentuk Masyarakat Madani” para alumni dibuat terkejut sebab  siapa sangka jika membangun masyarakat ternyata dapat dimulai dari membangun keluarga.

Menurut Hatta pemuda memiliki semangat berapi-api yang kadang malah membawanya  terjerumus ke dalam hal-hal kurang baik, sebab itulah para pemuda disarankan untuk membentengi dirinya dengan hal-hal baik, salah satunya membangun keluarga. Ia menambahkan jika membangun keluarga menjadi penting karena dari sanalah terciptanya kemampuan membangun masyarakat.

“Kenapa membangun keluarga dapat dikorelasikan dengan membangun masyarakat? Sebab jika kita bisa menerapkan hal-hal baik di dalam keluarga, maka dapat dipastikan kita juga dapat melakukan yang sama untuk masyarakat luas,” ujar Hatta.

Menjalani hidup sebagai pemuda bukan berarti bisa seenaknya karena tanggung jawab pemuda sangatlah besar. Melalui materi ini diharapkan para alumni BAKTI NUSA dapat membuka pintu gerbang menuju masyarakat baik, karena menjaga ketahanan keluarga berarti pemuda telah berkontribusi menjaga ranah bermasyarakat.

Dalam materinya Hatta menjelaskan enam poin penting yang pemuda perlu ketahui agar bisa membentuk keluarga kuat yakni apresiasi dan afeksi, kekuatan komitmen, komunikasi positif. kebersamaan waktu, kesejahteraan spiritual, dan menyelesaikan masalah.

“Enam poin ini tak hanya berlaku untuk menguatkan keluarga, tetapi juga dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat untuk membentuk dan menguatkan masyarakat madani,” ungkap Hatta.

Menutup materinya, Hatta memberikan tips dan trik agar bangunan keluarga bisa langgeng dan semakin kuat, “Agar keluarga semakin kuat maka perlu untuk saling peduli, membangun suasana persahabatan, saling menghormati, menciptakan suasana humor, dan lakukan aktivitas yang menyenangkan,” seru Hatta.

Meski tak mudah membangun keluarga, namun pemuda dituntut memiliki visi misi yang jelas serta terukur, sebab keberhasilan pemuda dalam membangun sebuah keluarga akan menjadi jembatan untuk membangun kekuatan di masyarakat. (AR)