Kita Itu Kah yang Terpilih?

Salah satu tanda kebaikan hidup adalah Allah izinkan hamba-Nya untuk dekat kepada Allah. Allah ajarkan ilmu untuknya. Maka, nikmat yang amat paling mahal bagi saya, Allah izinkan seorang Syahidah dapat bertemu manusia-manusia keren nan hebat juga suportif. Allah izinkan Bakti Nusa menjadi wadah belajar, menempa diri, dan berkolaborasi dalam kebaikan kebermanfaatan untuk umat. Guru kami mengatakan bahwa password dalam hidup adalah berjamaah karena awal dari kehancuran hidup adalah keluarnya seseorang dari berjamaah. Layaknya ketika manusia lahir ke dunia membutuhkan orang, pun ketika manusia meninggalkan dunia membutuhkan orang. Bahkan dalam proses pembuatan nasi pun membutuhkan kontribusi banyak orang, ada petani yang menanam, ada yang bertugas menggiling padi yang sudah dipanen, ada tengkulak yang mendistribusikan ke penjual, ada pembeli, hingga ada yang memasak nasi dan akhirnya dapat dinikmati di atas meja makan. Maka kolaborasi sangat diperlukan dalam mengusahakan kebaikan supaya energi kebaikan itu dapat dirasakan maksimal.

Banyak orang yang berjasa di kehidupan manusia. Maka, melayani umat seharusnya menjadi kewajiban bagi kita, sebagai bentuk ketaatan manusia kepada Allah karena banyaknya kenikmatan dan kebaikan yang dirasakan. Melayani umat, mencoba memenuhi apa yang menjadi kebutuhan umat dengan sepenuh hati. Melayani umat bagaikan menanam kebaikan, seperti yang tertulis di Quran Surah An-Nisa (4) ayat 79 bahwa kebaikan yang ditanam akan menjadi stok pertolongan dari Allah untuk langkah-langkah yang ditapaki ke depan. Ketika melayani umat maka akan ada rasa peduli dan kontribusi di dalamnya. Rasa peduli dan kontribusi itulah level tertinggi di atas ego. Sebagaimana Rasulullah yang memiliki rasa peduli yang sangat tinggi. Rasulullah tidak hanya memikirkan Islam bisa dirasakan di Makkah atau Madinah saja, tetapi beliau memikirkan bagaimana Islam tersebar ke seluruh penjuru dunia yang akhirnya indahnya Islam dapat dirasakan hingga sekarang di seluruh dunia.

Guru kami selalu menggaungkan “ilmu dapat diperoleh dengan belajar, tetapi keberkahan ilmu hanya dapat diperoleh dengan khidmat”. Maka akan ada keberkahan di balik kontribusi yang diberikan. Keberkahan itu pertambahan dan pertumbuhan (bertambahnya kebaikan). Wujudnya bermacam-macam. Bisa dalam hal percepatan (transformatif) apa yang dicita-citakan, keuntungan bertambah, bahkan sesuatu yang tidak bisa diterima logika dan tidak disangka-sangka

Projek pelayanan untuk umat itu akan terus dijaga Allah, masalahnya apakah kita terlibat?OPINION LEADER_SYAHIDAH KHOLILIYATI_SOLO