Bulan Ramadan tinggal menghitung jari, lalu kamu sudah persiapkan apa untuk Ramadan? Yuk simak lima hal yang bisa kamu persiapkan jelang Ramadan.
- Berdoa kepada Allah
Berdoalah agar Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan lebih baik dari Ramadan tahun lalu sesuai hadis:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِى رَمَضَانَ
Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta berkahilah kami dalam bulan Ramadan (HR. Ahmad).
- Bersyukur Atas Nikmat yang Allah Beri
Diantara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah serta ketaatan. Dan atas semua nikmat tersebut, kita wajib mensyukurinya seperti yang dijelaskan dalam surat Ibrahim ayat 7 berikut:
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7)
Nikmat yang paling besar bagi orang yang beriman adalah ketika mereka mendapati bulan Ramadan. Bulan inilah yang menjadikan Rasulullah dan para Sabahat menangisi karena tiga hal:
Pertama, mereka menagis karena berharap dapat dipertemukan dengan Ramadan
Kedua, mereka menangis lantaran ingin mendapatkan kemuliaan pada saat menjalankan Ibadah di bulan Ramadan. Dari setiap mereka, selalu dan selalu berharap agar mendapati “Lailatul Qadar“, malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.
Ketiga, mereka menangis pada saat bulan Ramadan hampir meninggalkannya, yakni di saat bulan Ramadan berada pada penghujung akhir
- Bergembiralah Menyambut Kedatangan Bulan Ramadan
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam selalu memberikan kabar gembira kepada para Sahabat setiap kali datang bulan Ramadan;
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
Karena sesungguhnya, kegembiraan hati itu adalah sebagai perwujudan rasa suka-cita dan penuh pengharapan atas kedatangannya.
- Persiapkan Ruhiyah (Keimanan)
Mempersiapkan Ruhiyah dapat kita lakukan dengan cara membersihkan hati dari penyakit aqidah sehingga melahirkan niat yang ikhlas, serta mempertebal keimanan dengan banyak membaca buku-buku yang mengupas tentang “Keutamaan Ibadah di Bulan Ramadan”
Allh Swt. menegaskan pentingnya membersihkan hati (tazkiyatun nafs) dalam firman-Nya:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya (QS. Asy-Syams : 9)
Di samping itu, untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan tentang “Ramadan”, baiknya lebih sering menghadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Dengan demikian, secara mental kita akan siap untuk melaksanakan segala ibadah dan ketaatan pada bulan Ramadan.
- Persiapkan Fikriyah (Pengetahuan)
Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu, termasuk ilmu tentang ibadah puasa Ramadan agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. Pelajarilah hukum-hukum dan ketentuan syar’i tentang amalan ibadah di bulan Ramadan.
Untuk itu kita bisa mengkaji Fiqih Sunnah-nya Sayyid Sabiq, Fiqih Puasa-nya Dr. Yusuf Qardahawi, dan lain-lain. Pemahaman ilmu syar’i ini juga merupakan tanda kebaikan yang dikehendaki Allah terhadap seseorang. Karenanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
Barangsiapa yang dikehendaki Allah akan kebaikan maka ia difahamkan tentang (ilmu) agama(Muttafaq ‘Alaih)
Sehingga, jangan pernah terpikirkan oleh kita untuk menyia-siakan waktu yang Allah berikan kepada kita. Karena “Waktu itu ibarat pedang, bila ia tidak kau pergunakan dengan baik maka ia akan membunuhmu“
- Persiapkan Jasadiyah (Fisik)
Ramadan membutuhkan persiapan jasadiyah yang baik. Hal ini perlu diperhatikan karena Ramadan menciptakan siklus keseharian yang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. Di bulan Ramadan, diharapkan kita tetap produktif dengan pekerjaan kita masing-masing meskipun dalam kondisi berpuasa. Karenanya kita perlu mempersiapkan jasadiyah kita dengan berolah raga secara teratur, menjaga kesehatan badan serta senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.
الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah (HR. Muslim)
Karena, “Tubuh yang kuat itu dilahirkan dari jiwa-jiwa yang sehat“.