Joni Iskandar (PM BA 9 Palembang)
75 tahun Indonesia telah merdeka namun problematika negera tak berujung usai. Maka perlu dipahami, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam semestinya telah berhasil membawa negara ini menjadi lebih baik. Namun realita yg terjadi tidak seperti yg di harapan. Saatnya Indonesia mempunyai resolusi agar dapat membentuk sumber daya manusia yg unggul agar mampu mengelola kekayaan sumber daya Indonesia yang tersedia saat ini. Kenapa Indonesia butuh Resolusi? Karena sudah sangat banyak permasalahan di Negeri ini untuk dibenahi. Permasalahan tahun 2019 yg masih sangat segar di pikiran kita.
Jika kita amati satu persatu rentetan peristiwa yang kita alami di negara Indonesia, akan banyak menuliskan puluhan lembaran dari catatan perjalanan bangsa ini. Maka catatan kelam sebagai pengingat dan pentingnya muhasabah bagi negeri yang menghiasi perjalanan negara dengan sistem demokrasi kapitalis yang telah banyak menelan korban rakyat dan menanggung beban segala kesulitan ekonomi serta kesengsaraan.
Padahal kesejahteraanlah yang mestinya mereka dapatkan dari seorang pemimpin negeri, adapun peristiwa-peristiwa tersebut antara lain:
Pemilu 2019 yang menelan banyak korban.
Jalannya pemilu 2019 di Indonesia menyisakan duka. Para anggota KPPS yang bertugas mengalami kematian secara mendadak. Data kemenkes menyebutkan 527 anggota KPPS meninggal, dan sebanyak 11.239 orang sakit (kompas.com, 16/5/201)
Pemindahan ibu kota yang dari Jakarta ke Kalimanatan Timur, tepatnya di sebagian Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Pemindahan ibu kota Jakarta terkesan terburu-buru dan Kurang pertimbangkan matng dari berrbagai segi. Para pengamat politik dan ekonomi banyak memberikan komentar untuk berpikir realistis.
Selain pembahasan mendetail, pemindahan Ibu Kota ini juga tak semudah seperti pindahan rumah. Pindah Ibu Kota artinya harus diiringi landasan hukum. Pemerintah harus mengajukan rancangan peraturan ke DPR untuk dibahas sebelum disetujui.(CNN Indonesia, 27/8/2019)
Peristiwa penolakan UU KPK, peristiwa stunting yang masih nyata, BPJS kesehatan yang mencekik rakyat, peristiwa pemusnahan beras dan ayam yang sangat viral, infrastruktur yang tidak berkualitas, bidang pendidikan dan agama yang di obrak-abrik sesuka hati, hutang luar negeri yang menggunung, pemimpin yang abai akan nasib saudara muslimnya, bahkan yang paling fenonenal di akhir penutup tahun dengan skandal asuransi jiwasraya yang dikorupsi habis-habisan.
Dari peristiwa yang terjadi diatas maka sudah selayaknya bagi pemimpin, penguasa dan rakyat untuk sama-sama bertobat, perbanyak istigfar meminta ampunan atas segala kerusakan negeri ini. Atas kesengsaraan rakyat yang ditimbulkan oleh penguasa negeri.
Perlunya muhasabah dilakukan sebagai instropeksi dan perbaikan di masa yang akan datang. Momen bermuhasabah akan menjadi track record para pemimpin selama beraktifitas setahun secara komprehensip. Hal tersebut dilakukan guna untuk menumbuhkan kesadaran diri terhadap perilaku Kepemimpinan apakah lebih banyak memberi manfaat (maslahat) atau malah sebaliknya memberi banyak kerugian (mudharat).
Menjadi catatan penting bagi kita sebagai masyarakat negeri ini, jika kegagalan demi kegagalan sistem demokrasi kapitalis yang ada akan tetap menjadi mimpi buruk negeri ini. Maka jangan salahkan jika rakyat menunutut perubahan tidak hanya pada pergantian pemimpinnya saja tetapi lebih kepada pergantian sistem pemerintahan yang melindungi rakyat dan kesejahteraan seluruh masyarakanya.
Islam telah menawarkan satu sistem pemerintahan yang terbaik. Dan pernah hadir untuk dunia selama 300 tahun lamanya. Islam datang pada saat kondisi dunia mengalami kejahiliyahan, kesesatan, dan kebutaan. Mereka menyembah apa saja yang mereka inginkan. Mereka menyembah pohon, batu-batu, jin, bahkan sesama manusia. Mereka menyembah setan. Kini masa itu telah kembali lagi, namun yang menjadi sesembahan kali ini adalah kapitalisme, sekulerime dan liberalisme yang telah membutakan mata hati, menjual akidah, dan menjadi jahiliyah kembali saat keimanann tak lagi ada. Resolusi yg perlu kita lakukan di tahun 2020 ini tidak hanya pemerintah saja namun kita semua berhak menjadi lebih baik dgn menjadi keimanan dan terus bersyukur atas limpahan nikmat yg telah allah berikan..