Apa kamu merasa kehilangan arah tujuan hidup di usia kamu yang menginjak dewasa sementara teman-teman kamu sudah melangkah jauh ke depan? Bisa jadi kamu sedang mengalami krisis seperempat kehidupan atau biasa dikenal dengan Quarter Life Crisis (QLC). QLC adalah krisis yang melibatkan kecemasan terhadap arah dan kualitas hidup seseorang. Pada umumya QLC dialami pada periode usia dua puluh hingga tiga puluhan (meski bisa dimulai lebih awal).
Bagi yang mengalaminya jelas ini tidak mudah karena bisa menjadi beban yang harus ditanggung pada tahap awal karier. Lalu, langkah apa yang bisa diambil dan apa yang tidak seharusnya dilakukan? Enam tips berikut bisa membantu kamu untuk melewati QLC:
1. Berhenti membandingkan
Entah sudah berapa lama kamu melakukannya. Tapi kita hidup di era media sosial dan bukan hal yang aneh bila kamu menemukan kehidupan orang lain yang lebih sukses. Jodoh, pernikahan, karier cemerlang, dan keluarga bahagia yang semua itu adalah kehidupan orang lain.
Mulai saat ini berhenti membandingkan kehidupan kamu dengan perjalanan hidup orang lain. Ingat kembali bahwa tujuan kamu adalah menghidupi kehidupan yang kamu inginkan bukan membandingkannya dengan kehidupan orang lain. Jika perlu miliki dan lakukan kegiatan baru yang bisa mendukung pencapaian hidup kamu agar lebih baik ke depan.
2. Berhenti ‘mengharuskan’ diri
Memaksa diri untuk mencapai target pada tolok ukur tertentu memang bukan hal buruk. Tapi jika kamu justru merasa terbebani dengan ‘mengharuskan’ diri demi mencapainya sebaiknya hentikan. Ingat! bahwa kenyataan tidak selalu sesuai dengan harapan.
Kamu tidak perlu mengharuskan diri untuk menikah pada target usia tertentu, atau harus mempunyai uang banyak agar lebih bahagia dan lain sebagainya. Biarkan saja diri kamu berproses! Ada indikator lain yang lebih baik yang bisa dijadikan acuan. Lakukan saja apa yang harus dilakukan. Berikan diri kamu waktu sejenak dan tinggalkan hal-hal yang memaksa kamu berharap terlalu tinggi.
3. Kenali lagi kepribadianmu
Apakah benar kamu sudah menjadi diri kamu yang sesungguhnya? Kita cenderung lebih mengenal karakter favorit kita dari teman dari pada diri kita sendiri. Jika belum maka kamu perlu mengenal kembali diri kamu seperti kelemahan, kelebihan, kesukaan, tujuan, dan hal berkaitan kepribadian kamu. Selanjutnya lakukan perubahan pada hal yang semestinya perlu kamu ubah. Dengan begitu kamu akan lebih mengenal kepribadian kamu dan lebih percaya diri untuk maju menghadapi tantangan hidup di luar sana.
4. Temukan mentor
Setiap manusia membutuhkan orang lain. Jika kamu ingin sesuatu yang belum dapat kamu capai, kamu bisa mencoba menemukan seorang mentor yang memiliki minat sama dengan kamu. Seseorang yang memiliki pengalaman lebih dari kamu. Biarkan mereka membantu kamu melangkah dengan saran dan tugas kecil yang mungkin bisa mereka berikan pada kamu. Dengarkan saja!
5. Action! Action! Action!
Selanjutnya saatnya kamu mengambil tindakan. Jika kamu ingin menjadi penulis mulai buat tulisan, buat blog! Jika ingin menjadi YouTuber saatnya buat video pertama kamu. Lakukan tindakan apa saja yang bisa membuat kamu bergerak.
Lalu bagaimana jika gagal? Jelas itu bukan masalah. Nikmati saja perubahan baru yang terjadi dalam hidup kamu, seiring berjalannya waktu keterampilan kamu juga akan semakin berkembang.
6. Berinvestasilah pada diri sendiri
Setiap perjuangan ada pengorbanan. Jika kamu ingin membuat diri kamu berkembang, mengorbankan beberapa rupiah sebagai investasi bagi diri sendiri bukan hal yang perlu disesali. Malah itu perlu dilakukan, jika itu pantas untuk dilakukan.
Tetap ingat bahwa QLC dialami oleh siapapun dan itu bagian dari proses kehidupan yang tidak perlu ditakuti. Namun kita juga tidak boleh begitu saja mengabaikan masa depan. Kita selalu mempunyai pilihan di setiap kesempatan dan QLC hanya halangan yang harus kita lewati untuk kehidupan yang lebih baik.