Bogor – Dikenal sebagai negara berbasis demokrasi, Indonesia disinyalir mampu membuat perubahan besar di berbagai tatanan kehidupan. Meski diuntungkan dengan hal tersebut, nyatanya pemuda Indonesia dihadapkan pada tantangan rendahnya pemaksimalan kapasitas dan kekuatan integritas untuk menyikapi perubahan zaman di era pandemi.
Rendahnya integritas mampu mengikis tekad keras pemuda untuk berbuat dan berkontribusi nyata untuk negerinya. Alih-alih menyejahterakan rakyat, yang ada malah menyengsarakan rakyat karena menganggap kepentingan pribadi di atas segalanya. Sebab itulah kesadaran akan pentingnya penguatan integritas dibutuhkan demi membawa bangsa ke arah lebih baik.
Berangkat dari hal tersebut Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA) menggelar National Mission yang dilaksanakan daring via ZOOM pada Sabtu-Minggu (28-29/11) & Minggu (13/12). National Mission merupakan kegiatan pengukuhan penerima manfaat BAKTI NUSA yang telah menyelesaikan pembinaannya selama tiga tahun.
Bertujuan mengukuhkan penerima manfaat sebagai agen pemimpin masyarakat dan menguatkan soliditas tim dalam mewujudkan tujuan program agar bisa berproses menjadi pemimpin masyarakat, gelaran yang dihadiri 138 aktivis penerima manfaat BAKTI NUSA Angkatan 8 & 9 dari 21 kampus besar di Indonesia ini mengusung tema “Menjaga Integritas, Kolaborasi untuk Kemanusiaan”.
Menurut Budiyanto, Manajer BAKTI NUSA, National Mission akan menekankan betapa pentingnya menjaga integritas sebagai kunci berkolaborasi untuk kemanusiaan dan kebermanfaatan lebih luas.
“Kami ingin membentuk para alumni BAKTI NUSA menjadi sosok yang penuh integritas. Bukan itu saja, kami juga ingin agar mereka mampu berkembang menjadi sosok terbaik versi mereka sendiri,” tegas Budiyanto.
Meski dilakukan secara daring, namun tokoh yang membersamai gelaran akbar ini tidak main-main. Sebut saja Dr. dr. Andani Eka Putra, M. Sc., Tokoh Publik Indonesia Awards 2020, Patriot Covid-19, Kepala Lab. Pusat Diagnostik dan Riset Penyaki Infeksi Universitas Andalas; Ust. Hatta Syamsudin, Lc., M.H.I, Trainer Keluarga Romantis & Motivasi Islami; Agung Pardini, GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa; Ust. Ahmad Shonhaji, Direktur Dompet Dhuafa; Prof. Dr. Drs. KH. M. Amin Suma, SH., MA., MM., Ketua Dewan Pengawas Syariah Dompet Dhuafa; Ust. Ahmad Fauzi Qasim, Sekretaris Dewan Pengawas Syariah Dompet Dhuafa; Bambang Suherman, Ketua FOZ, Direktur Dompet Dhuafa; dan KH. Wahfiudin Sakam,SE., MBA., Dewan Pengawas Syariah Dompet Dhuafa.
Budi menjelaskan, dengan menghadirkan pembicara kompeten di bidangnya diharapkan para alumni BAKTI NUSA dapat terinspirasi dan semakin terpacu berkontribusi nyata dengan penuh integritas.
“Kami percaya bahwa pemuda Indonesia memiliki kekuatan besar sebagai pemimpin yang tak hanya mampu mewujudkan Indonesia berdaya, tetapi juga berintegritas, mampu berkontribusi, senang berkolaborasi, dan mampu membuat banyak inovasi mumpuni untuk kemajuan bangsa,” pungkas Budi. (AR)