“Setiap orang punya impian. Ada yang terwujud ada juga yang tidak. Namun itulah yang membuat hidup menjadi lebih menarik dan menantang.”
Salah satu impian saya sejak awal kuliah yakni menjadi awardee LPDP selepas lulus nanti. Hal tersebut membuat saya tertarik untuk mencari tahu berbagai hal tentang beasiswa ini, mulai dari gambaran umumnya, persyaratannya, awardee-awardeenya, alumninya, dan sebagainya. Namun hal itu tidak saya lakukan secara intens sehingga informasi yang didapat pun tidak banyak. Sebaiknya teman-teman bisa mulai mencari tahu tentang kampus tujuan, program studi yang diminati, peluang riset, dan hal-hal terkait jauh hari sebelum mendaftar LPDP.
Berikut ini ada beberapa hal yang ingin saya bagikan kepada rekan-rekan terkait perjalanan saya selama mengikuti seleksi LPDP 2019:
“Ketahui Apa Itu LPDP”
Ketika memutuskan ingin mengikuti seleksi LPDP, pertanyaan pertama yang muncul di pikiran saya dan harus saya jawab yakni “Apa itu LPDP?”. Saya meyakini bahwa mengenali profil suatu beasiswa sebelum memutuskan untuk mengikuti seleksi beasiswa tersebut adalah keputusan yang baik. Jangan sampai kita tidak tahu serba-serbi tentang beasiswa yang akan diikuti. Hal ini juga akan bermanfaat untuk menambah semangat kita dalam meraihnya. Diantara cara yang bisa kita lakukan untuk mengenali LPDP yakni dengan membaca buku panduan yang sudah disediakan di website resmi lpdp di lpdp.kemenkeu.go.id. Lengkap. Bertanya dengan awardee LPDP tahun-tahun sebelumnya, sharing dengan dosen, ikuti akun-akun sosial media mereka, bisa jadii langkah yang bagus untuk hal ini.
Ada beberapa tahapan dalam seleksi beasiswa LPDP, diantaranya:
- Seleksi Administrasi
Seleksi awal beasiswa LPDP yakni seleksi administrasi. Kita diminta mengumpulkan berkas-berkas sesuai dengan jalur yang kita ikuti. Jalurnya apa aja sih? Cek di website resmi LPDP, lengkap. Setiap jalur memiliki persyaratan yang sedikit berbeda, maka kita harus paham betul melihat jalur mana yang memiliki peluang paling besar bagi kita.
Tips untuk seleksi administrasi yakni: 1) Persiapkan dari jauh hari, ada beberapa berkas yang tidak bisa didapatkan dalam waktu singkat seperti sertifikat kemampuan Bahasa, surat rekomendasi, dll. 2) Sesuaikan format berkas dengan format LPDP, jangan sampai luput dari hal ini ya.
- Seleksi Berbasis Komputer:
Setelah kita lulus seleksi administrasi, pada tahun 2019 ini terdapat tahapan Seleksi Berbasis Komputer. Mirip dengan tes CAT BKN. Materi yang diujikan yakni: 1) Tes TPA (Analisis, numerik, verbal); 2) Soft Competency atau Tes Karakter Kepribadian; 3) On the Spot Essay Writing. Seluruhnya dikerjakan menggunakan computer.
Teman-teman bisa mulai belajar TPA dari jauh hari meskipun belum tahu apakah akan lolos ke tahap ini atau tidak, namun belajar TPA akan sangat dibutuhkan bukan hanya untuk mengikuti seleksi LPDP namun juga jika teman-teman hendak mengikuti CPNS, seleksi beasiswa/ kampus tertentu di Indonesia, atau keperluan lainnya.
Terkait Soft Competency saya tidak ada pesan khusus, namun pilihlah jawaban yang menurutmu paling ‘bijak’ sebagai seorang masyarakat Indonesia yang berprofesi sebagai aparatur negara. Sementara untuk essay on the spot, memperbanyak membaca isu-isu terkini dan latihan menulis esai akan sangat membantu menangani tes ini.
- Seleksi Wawancara:
Tahapan terakhir dari seleksi LPDP tahun 2019 yakni seleksi wawancara/substansi. Tahun ini terdapat dua jenis wawancara, yakni wawancara 1 tentang akademik, rencana dan proposal studi dan hal-hal personal lainnya yang kita kirim saat mendaftar. Sementara wawancara 2 tentang kebangsaan dan nasionalisme.
Wawancara 1:
Jawablah JUJUR dan tidak dibuat-buat. Wawancara pertama terdiri dari 1 orang psikolog, 1 orang akademisi, dan 1 orang dari pihak LPDP. Interviewer akan paham jika kita berbohong saat wawancara dan ini akan sangat mempengaruhi nilai akhir. Pelajari kembali berkas-berkas yang sudah dikirim khususnya tentang rencana dan proposal studi yang sudah dibuat agar mampu meyakinkan mereka bahwa kita SIAP untuk melaksanakan apa-apa yang tertuang di dalam dua berkas tersebut.
Wawancara 2:
Wawancara 2 hanya terdiri dari 1 orang interviewer, ada yang bilang pewawancara di wawancara 2 adalah petugas BIN (Badan Intelijen Negara), tapi saya kurang tahu benar tidaknya. Beliau akan menanyakan tentang isu-isu seperti PKI, nasionalisme, radikalisme, sejarah Indonesia, dan lainnya. Pada tahap inilah kita akan mendapat keputusan dari interviewer apakah kita direkomendasikan menjadi awardee ataukah tidak. Tentu LPDP hanya ingin membiayai calon awardee yang punya nasionalisme dan tidak berpemahaman radikal atau paham-paham yang dilarang lainnya.
Tips utama wawancara LPDP: Tenang, ramah, jawab dengan terstruktur dan meyakinkan, dan jujur.
Setelah selesai seleksi wawancara/substansi, kita tinggal menunggu pengumuman resmi dari LPDP. Pada seleksi tahap 2 LPDP tahun 2019 yang saya ikuti, pengumuman kelulusan semula dilaksanakan tanggal 18 Desember 2019 namun diundur menjadi tanggal 20 Desember 2019.
Selagi menunggu jangan galau ataupun terlalu khawatir dengan hasil yang akan didapatkan nantinya. Tawakkal selalu, sibukkan diri dengan hal-hal bermanfaat, dan tetap berbuat baik sebagaimana yang biasa kamu lakukan ya.
Bagi kamu yang memang berkeinginan melanjutkan studi dengan beasiswa LPDP harus atur strategi dari sekarang dan update dengan informasi seputar beasiswa ini. Hal ini karena hampir setiap tahun ketentuan dalam seleksi LPDP mengalami perubahan.
Jangan memaksakan diri harus mengikuti seleksi LPDP, kalau cocok lanjut, kalau tidak cocok maka pilih beasiswa yang lain. Ada begitu banyak beasiswa studi lanjut selain LPDP seperti PMDSU (S2 langsung S3), Beasiswa Unggulan, Beasiswa dari Kemenag, Beasiswa dari Kominfo, Beasiswa dari negara-negara tertentu di luar negeri seperti AAS, DAAD, Chevening, Fulbright, dan lainnya serta banyak juga beasiswa dari pihak kampus.
Jika memang sudah mantap ingin lanjut studi selepas S1 maka jangan ragu langsung mengikuti seleksi LPDP meskipun berstatus freshgraduate dengan catatan berkas-berkas yang disyaratkan sudah bisa kamu lengkapi tentunya.
Selamat dan semangat berproses.