Cara Membahagiakan Anak dengan Pembunuhan?            

Cara Membahagiakan Anak dengan Pembunuhan ?

 

Fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan ini sudah awan kita lihat dan kita dengar. Berbagai aspek yang menjadi faktor dalam timbulnya masalah. Baik faktor ekonomi, sosial, budaya dan faktor-faktor yang lainnya.

Baru-baru ini hangat didengar tentang seorang anak dan orang tua yang diliputi tentang kesenjangan, ada seorang anak perempuan dengan ayahnya dengan kasus pelecehan seksual, seorang anak yang membunuh ayahnya pun sebaliknya bahkan seorang ibu membunuh anak kandungnya sendiri. Fenomena ini bahkan tidak terjadi diluar negri tetapi di Indonesia sendiri yang mayoritas penduduknya beragama muslim banyak melakukan perilaku yang sangat menyimpang itu.

Penyebab alasan utama dari faktor ekonomi dikarenakan tidak terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan dan papan sehingga menuntut kedalam kehidupan yang keras untuk bisa mengambil jalan yang salah. Mengulik kejadian dari seorang ibu yang membunuh anak kandungnya sendiri ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Seorang ibu yang diduga rusak mental

Bagaimana tidak Allah sudah mengingatkan dalam surah Al-Isra ayat 31 Allah berfirman yang artinya:

تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا وَلَا

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami-lah yang akan memberi rizqi kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar”.

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah Swt. lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada orang tua kepada anaknya, karena Dia melarang membunuh anak-anak; dan dalam kesempatan yang lain Allah memerin¬tahkan kepada orang tua agar memberikan warisannya kepada anak-anaknya. Di masa Jahiliah orang-orang tidak memberikan warisan kepada anak-anak perempuannya, bahkan ada kalanya seseorang membunuh anak perempuannya agar tidak berat bebannya.

Dan peran pemerintah juga bisa dimaksimalkan lagi dalam hal pemberdayaan perempuan dalam mengupayakan untuk bagaimana para perempuan-perempuan Indonesia tidak hanya melulu memikirkan problematika sehingga menyebabkan banyak dampak negative yang hasilkan, tetapi dari situ dapat memberikan karya-karya dan cerita inspiratif untuk yang lain dari apa yang sudah mereka jalani sehingga apa-apa yang menjadi kekurangan bisa menjadi kelebihan bagi seluruh perempuan di Indonesia.