”Krisis iklim yang sedang berlangsung dan peristiwa cuaca ekstrem akan melemahkan hasil pertanian dan pariwisata, sementara ketidakstabilan geopolitik akan menambah dampak buruk pada beberapa subkawasan, terutama Sahel dan Afrika Utara,” tulis laporan bertitel World Economic Situation and Prospects 2024.
Tahun 2023 menjadi tahun terpanas bukan? Ketika manusia mengeluhkan betapa menyengatnya sinar matahari menjelang jam 11 hingga jam 4. Ketika manusia disambut dengan air hangat yang hadir pada sore hari. Tidak berhenti di sana, ada satu hal lagi yang perlu untuk disampaikan yaitu 2024 bakal lebih panas lagi. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan prediksinya untuk tahun 2024 yang suram, dengan menyatakan akan terjadi peningkatan bencana iklim, harga pangan yang tinggi, dan cuaca yang lebih ekstrem. Laporan itu memaparkan bagaimana krisis iklim bakal memperburuk prospek perekonomian yang sebelumnya sudah suram (Kompas, 2023).
Mengapa hal ini penting? Apakah terdapat hubungan antara perubahan iklim dengan kehidupan manusia baik dari sisi kesehatan, pangan, perekonomian, dan lain sebagainya? Jawabannya sederhana, tentu! Menurut United Nations, perubahan iklim mengacu pada perubahan pola suhu dan cuaca dalam jangka panjang. Dampak yang dihasilkan dari perubahan iklim sangat beragam. Pertama, suhu bumi yang lebih panas karena peningkatan gas rumah kaca di atmosfer bumi. Suhu yang panas pastinya tidak nyaman dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kedua, meningkatnya kekeringan karena berkurangnya ketersediaan air di banyak wilayah terutama daerah yang mengalami tekanan berat akan ketersediaan air. Ketiga, kelangkaan pangan yang berasal dari rusaknya sektor perikanan, pertanian, dan peternakan. Air laut yang asam menjadi ancaman bagi keberadaan hewan dan tumbuhan laut yang merupakan sumber pangan bagi milyaran manusia di bumi. Keempat, risiko kesehatan yang menjadi ancaman utama bagi manusia. Melalui polusi udara, penyakit, tekanan pada kesehatan mental, dan gizi yang buruk berdampak signifikan bagi kehidupan manusia kedepan. Sebenarnya masih banyak lagi dampak lain yang dapat timbul akibat perubahan iklim dan hal itu tidak boleh terus terjadi dan memburuk semakin harinya.
Kita semua setuju setiap kejadian pasti ada penyebabnya, tidak terkecuali perubahan iklim ekstrem akhir-akhir ini. Secara ilmiah, terdapat empat poin penting megapa perubahan iklim bisa terus terjadi yaitu sebagai berikut:
- Faulty Alarm Hypothesis, yaitu kemampuan manusia untuk merespon ancaman secara cepat dan langsung, tidak berlaku terhadap kondisi perubahan iklim yang tengah berlangsung.
- Social Dilemma, adanya konflik antara kepentingan pribadi dan kolektif dikarenakan upaya menahan perubahan iklim terhalang oleh perbedaan perspektif di masyarakat.
- Ecopsychology, menunjukkan bahwa kehidupan modern pada saat ini terputus dengan alam sehingga menimbulkan rasa tidak peduli akan perlindungan alam sekitar.
- Psychoanalysis, berupa sikap apatis dari manusia yang mampu merasakan kecemasan karena perubahan iklim, tetapi hanya bersifat sementara dan dangkal. Dengan kata lain, tidak adanya dasar yang kuat untuk melakukan perubahan.
Secara umum, bisa kita lihat bahwa tingkat kesadaran manusia akan perubahan iklim masih sangat minim. Mereka hanya mengeluh dan cemas akan perubahan yang terjadi, tetapi tidak ada aksi nyata untuk mengubahnya. Oleh karena itu, prinsip dasar harus segera dibenahi sebelum memulai aksi. Dengan dasar yang kuat, segala aktivitas solusi akan mudah dilakukan dan bersifat sustainability. Salam sehat bumi pertiwi!