Bermain dengan Backingan

 

Pernah berpikir kenapa ada seseorang yang berani melakukan sesuatu yang buruk, begitu berani dan percaya diri? Sebutlah yang paling sering terjadi saat ini, yakni melakukan tindakan penipuan dan manipulasi opini publik. Padahal ada banyak orang yang menjadi korban dari tindakan tersebut. Kenapa bisa demikian terjadi tanpa rasa takut sedikit pun? Padahal jika disangkutpautkan dengan hukum yang berlaku, sang pelaku bisa saja terkena beberapa pasal, atau minimal citra dirinya menjadi buruk.

Bisa jadi karena sang pelaku memiliki backingan  yang kuat sehingga dengan leluasa ia melakukan segala hal yang diinginkannya. Sama halnya seperti orang yang kemana-mana dengan penjagaan bodyguard berbadan besar dan kekar. Tentu ia akan merasa aman bukan?

Bagaiamana jika kasus tersebut kita alihkan ke konteks kebaikan?

Sebagian di antara kita masih ada yang ada tidak percaya diri dalam melakukan kebaikan, baik di saat dalam mencapai cita-cita, melakukan penjualan, berbagi, berdakwah, bercerita, mengajar, mengajak kebaikan, memberitahu hal yang benar, dan masih banyak lagi. Bagaimana tanamkan persepsi atau bahkan keimanan bahwa backingan kita ada dimana-mana. Bodyguard kita amat besar dana mat kuat. Kemana pun dan kapan pun melangkah dalam kebaikan, kita tampil begitu elegan, percaya diri, dan rasa aman. Hal itu akan terjadi jika kita telah menjadikan Allah SWT sebagai backingan dan bodyguard terhebat kita.

Sungguh tiada daya dan upaya selain Allah SWT.

Maka seyogyanya setiap hamba selalu mengharap dan berlindung hanya pada Pemilik Dunia dan Seisinya.

Ditulis oleh:

Muhammad Yahya Ayyasy Alhaafizh, PM BAKTI NUSA 8 Solo