BELAJAR MERAWAT INDONESIA [Edisi: Desa Mataram, Kecamatan Tugumulyo, Kab. Musi Rawas]

 

Oleh: Riza Agung Ismadi

PM BA9 Palembang

Minggu, 30 Juli 2019 sekitar pukul 21.30 acara Youlead Camp wilayah Palembang resmi ditutup. Acara ditutup dengan begitu khidmat, sederhana tapi bersahaja. Peserta duduk bersimpuh beralas terpal di pelataran sebuah rumah yang tidak mewah namun sangat terasa ramah. Youlead Camp perdana wilayah Palembang memang tidak dilaksanakan di Kota Palembang, sengaja agar jauh dari hiruk pikuk buasnya hutan beton perkotaan. Alhamdulillah telah berlangsung lancar di Desa Mataram, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas.

Peserta Youlead dan panitia (54 orang) berangkat menuju Musi Rawas pada Hari Jum’at, 28 Juli 2019 menggunakan kereta api Bukit Serelo dari Stasiun Kertapati Palembang dan berakhir di Stasiun Lubuk Linggau. Beberapa orang panitia (4 orang) telah berangkat terlebih dahulu sehari sebelumnya menggunakan mode transportasi yang sama. Perjalanan dari Stasiun Lubuk Linggau menuju Desa Mataram membutuhkan waktu sekitar 40 menit menggunakan bus. Setibanya di Desa Mataram peserta disambut oleh kehangatan masyarakat desa yang turut hadir dalam acara pembukaan Youlead Camp wilayah Palembang. Acara resmi dibuka oleh Kepala Dusun 2 Desa Mataram Bapak Mardono tidak banyak pesan namun entah kenapa rasanya sangat berkesan.

Agenda Youlead Camp  ini mengharuskan peserta untuk tinggal serumah dengan penduduk desa, tujuannya agar mereka belajar menjadi the real agent of change, a truly social control and best of iron stock.  Peserta dibagi menjadi 6 kelompok, tiga kelompom putra dan tiga kelompok putri. Masing-masing kelompok mendapat satu keluarga asuh tempat mereka tinggal selama acara ini berlangsung.

Sebagai calon-calon pemimpin muda strategis, peserta youlead diberi pembekalan materi pada sesi Inspiring Leaders Talk dan Training Orientation Program (Sabtu, 29 Juli 2019) yang diisi oleh pembicara dan pemateri yang luar biasa baik dari regional maupun nasional. Mulai dari Kepala Bappeda Musi Rawas, Rektor STKIP PGRI Lubuk Linggau, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sumatera Selatan, GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa, Perwakilan CDC Unsri, Tokoh Penggerak Pendidikan Kab. Musi Rawas, Alumni PM BA wilayah Palembang, dll. Peserta juga diajak untuk makan malam bersama Bupati Musi Rawas H. Hendra Gunawan di Pendopo Kabupaten Musi Rawas yang mempunyai slogan Musi Rawas Sempurna.

Profil Kabupaten Musi Rawas

Kabupaten ini diresmikan pada tanggal 20 April 1943 dengan ibu kota Lubuk Linggau (1945-2005) dan Muara Beliti (2005-sekarang). Luas wilayah Musi Rawas mencapai 6.357,15 Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 384.333 jiwa (tahun 2015). Total kepadatan penduduk kabupaten ini masih lumayan rendah yaitu 60,46 jiwa/km2. Terdapat 14 kecamatan, 13 kelurahan dan 186 desa di wilayah administratif Kabupaten Musi Rawas. [1]

 

Pada hari minggu, 30 Juli 2019 peserta Youlead Camp melakukan kegiatan outbond sebagai bagian dari kegiatan character building dan team building untuk menamkan karakter pemimpin yang tangguh dan mampu untuk bekerjasama. Peserta mendaki bukit botak yang dipandu oleh tim Dompet Dhuafa Lubuk Linggau dan juga melakukan beberapa permainan kekompakan tim. Peserta sangat antusias dalam mengikuti setiap kegiatan outbond.

Di sela-sela kegiatan Youlead Camp yang padat, peserta dituntut untuk mampu hidup bermasyarakat, mengenal kehidupan sosial sesungguhnya dan memahamkan mereka tentang bagaimana sejatinya kehidupan rakyat agar mereka menjadi pemimpin yang arif dalam kebijakannya. Peserta wajib untuk ikut membantu kegiatan keluarga asuh masing-masing kelompok, melakukan bakti sosial pembersihan musholla serta aktif bersosialisasi dengan masyarakat guna menggali potensi desa dan peka terhadap permasalahan desa guna menemukan solusi bersama.

Desa Mataram benar-benar menorehkan memori yang sangat berkesan bagi saya pribadi; keramahan penduduknya, harmoni indah antara alam dan manusianya. Sederhana dan tidak banyak warna namun indahnya sampai dalam palung jiwa. Malam itu, dibawah naungan cahaya bulan yang temaram, kami menghaturkan jutaan terimakasih pada penduduk desa, pada keluarga asuh pada alam mataram. Tiga hari terlalu singkat bagi kami, tapi tiga hari yang sungguh sangat berarti.

Dikutip dari sambutan Eksekutif Mentor Bakti Nusa Wilayah Palembang; Kak Hardi

“Perjalanan ini setidaknya mengajarkan tiga hal:

  1. Belajar Mengenal. Dengan berjalan bersama kita akan saling mengenal, mengeratkan tali kasih dan silaturahmi. Salingh memahami satu sama lain bukan untuk egoisme terus ingin dipahami.
  2. Belajar Berhutang. Kita yang berhutang pada mereka orang-orang baik, maka konsekuensinya kita harus mampu menghutangi balik. Menyalurkan kebaikan semampu kita, sebisa kita.
  3. Karma Kebaikan. Jika kita melakukan kejahatan maka karmanya adalah kejahatan, maka kenapa kita tidak melakukan kebaikan agar karmanya berbalik pada kita?. Aku yang memaknainya seperti itu”.

Jangan menyesal,

kita bukan bagian kriminal

kita tergabung dalam kebaikan kolosal.

tetap setia berada di jalan kebaikan,

tetap istiqamah dalam langkah kebermanfaatan”

 penggalan puisi JEJAK CINTA

Karya Derry Pangestu Ramadhan, PM Youlead Palembang

 

[1] http://www.musirawaskab.go.id/site/index.php