Bagi masyarakat Indonesia tanggal 17 bulan delapan merupakan tanggal yang suci. Hari dimana diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia, bebasnya Indonesia. Perjuangan dan peluh yang dikeluarkan para pejuang bukanlah harga murah yang mudah dilupakan begitu saja, perjuangan yang tak tau harus dinilai dengan apa, rasanya gelar pahlawan nasional saja belum cukup untuk mengganti darah yang rela mereka kucurkan. Bukan tanpa alasan beliau para pembela tanah air mau menumpahkan darah, memberikan hidup, dan memperjuangkan semuanya. Mereka inginkan kemerdekaan dan kebebasan bagi bangsa tercinta.
Berbagai siasat diaminkan oleh para tokoh pejuang saat itu, dengan harap akan terbukanya pintu kemerdekaan. Jiwa raga dipersembahkan untuk mencapai tujuan bersama yaitu bebasnya Indonesia dari cengkeraman koloni. Pemikiran-pemikiran mucul, gerakan-gerakan pemuda bermunculan, perlawanan demi perlawanan dilakukan, berharap akan sampainya pada pintu gerbang kemerdekaan bangsa. Tokoh-tokoh perjuangan mendengungkan berbagai semangat gelora membakar jiwa dan semangat. Para pemimipin mengerahkan pemikiran terbaiknya, para pemuda bergerak aktif mengembangkan berbagai kelompok pemuda daerah. Tidakkah kita berterimakasih atas segala pengorbanan yang mereka lakukan hingga titik darah penghabisan?
Saatnya indonesia memimpin, pemuda bergerak, tak hanya dengan embel-embel kata milenial namun dengan semangat kemerdekaan yang tak akan pernah meninggalkan citra dirinya. Pemuda adalah tonggak pertama bertahannya suatu bangsa. Indonesia telah merdeka, meskipun masih banyak peluh asing yang menetes ditanah pertiwi ini. Tugas kita adalah membuktikan bahwa pribumi mampu, pribumi bisa, dan pribumi tak kalah. Semangat persatuan dan kemerdekaan akan mengantarkan masyarakat Indonesia menjadi lebih berdaya, menjadi lebih berani tampil di panggung internasional, menyuarakan kemerdekaan bagi semua umat, persatuan untuk seluruh bangsa, dan kebebasan untuk setiap insan yang berlandaskan kemanusiaan.
Telah banyak bukti bagaimana para pejuang mau menumpahkan hidupnya demi terwujudnya Indonesia yang merdeka. Tidakkah kita lihat kemana arah kemerdekaan ini akan berlabuh?. Pada 100 tahun merdekanya Indonesia, negara ini digadangkan akan mendapat bonus demografi yang sebagian akan didominasi oleh usia produktif. Bonus ini layaknya menjadi bonus positif yang akan banyak melakukan perkembangan untuk Indonesia. Indonesia akan menjadi bangsa yang berdaya, bangsa yang penuh dengan kebanggan akan berani bermain diluar kandang. Sekarang bukan tak berani, namun sedang bersiap. Karena yang penuh dengan kesiapan akan lebih memuaskan nantinya. Indonesia akan menjadi berdaya dengan kemajuan teknologinya, akan makmur dengan inovasi-inovasinya, dan akan berani dengan keberanian para pemudanya. Umur tujuh puluh empat ini bukanlah umur yang muda, umur yang akan menjadi matang dalam berbagai sektor pandangan. Mari rayakan umur Indonesia yang emas ini, dengan penuh semangat kemerdekaan, semangat berjuang, dan semangat gelora pemuda yang baik tangguh serta berkepribadian luhur.