Intip Cara Menerapkan Asesemen Alternatif dalam Matematika

Asesmen alternatif merupakan asesmen yang baru-baru ini dikembangkan dalam dunia pendidikan. Asesmen alternatif penting untuk diterapkan dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika karena memiliki dampak positif yang banyak. Diantaranya adalah siswa menjadi lebih siap dalam mempelajari, memahami, serta menerapkan konsep pada materi matematika yang akan dan telah dipelajari. Sehingga guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik, kemampuan, minat, serta lingkungan siswa tanpa harus melakukan pembelajaran yang monoton, teratur, serta terarah. Karena dengan digunakannya asesmen alternatif ini, dapat dimungkinkan bahwa siswa akan memunculkan memiliki ide-ide kreatif dan mengemukakan pola pikirnya. Untuk memunculkan ide kreatif tersebut, guru dapat memberi siswa soal maupun pertanyaan yang memiliki lebih dari satu jawaban yang benar dan beberapa strategi penyelesaian yang sesuai. Setiap siswa memiliki gaya belajar dan minat yang berbeda. Sehingga langkah guru untuk mengukur tingkat pemahaman siswa tidak hanya dilakukan melaluil tes dan kuis saja. Karena apabila guru menerapkan tes dan kuis saja sebagai patokan untuk mengukur pemahaman siswa, bisa saja hasil tes yang telah dilakukan terjadi kesalahan. Misalnya ada siswa yang bisa menjawab dengan baik pertanyaan-pertanyaan matematika di kelas namun memperoleh hasil yang kurang baik pada saat tes.

Dalam melakukan praktik asesmen yang baik, diperlukan penyelarasan antara asesmen dengan kurikulum dan pembelajaran. Kesimpulan asesmen hendaknya didasarkan pada berbagai sumber fakta dan bukti. Siswa dipandang sebagai partisipan aktif dalam proses asesmen. Asesmen dipandang sebagai sesuatu yang kontinu. Kinerja siswa dibandingkan dengan kriteria yang ditentukan dan tidak dibandingkan dengan siswa yang lain. Proses asesmen dilakukan secara terbuka yang memungkinkan publik tahu. Siswa diberikan berbagai kesempatan untuk menunjukkan kemampuan matematika mereka dan memperlihatkan apa yang telah dipelajarinya. Asesmen perlu dikembangkan secara kolaboratif, misalnya oleh sekelompok guru mata pelajaran, misalnya melalui forum MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) matematika atau melalui kerja sama guru dengan dosen asesmen matematika atau pendidikan matematika.

Bagaimana Cara Menerapkan Asesmen Alternatif Dalam Pembelajaran Matematika?

Penerapan asesmen alternatif dalam pembelajaran matematika dapat dimulai dengan beberapa cara berikut
1. Meminta siswa untuk menulis atau menjelaskan bagaimana mereka menyelesaikan tugas matematika mereka. (Membuat soal dengan pertanyaan tipe esai atau penugasan, sehingga siswa dituntut untuk menunjukkan kesimpulan atau untuk membuat inferensi),
2. Meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang memiliki alternatif jawaban sehingga memungkinkan siswa untuk berpendapat berdasarkan pemikiran mereka sendiri,
3. Memberikan tugas yang memungkinkan siswa untuk mendiskusikan hasil pekerjaan mereka serta mengomunikasikan melalui presentasi proyek atau presentasi tugas pekerjaan rumah.
4. Dalam penerapan asesmen alternatif, guru sebaiknya tenang, berani mengambil beberapa resiko, dan tidak khawatir bila terjadi sesuatu yang tidak sesuai rencana dan tidak panik pada saat menemui tugas siswa yang kurang bisa dipahami..
5. Guru tidak perlu berharap bahwa setiap tugas asesmen yang dibuat akan memiliki kontribusi yang berharga. Karena guru tidak memberikan skor pada setiap pekerjaan siswa dan perlu dipastikan bahwa rubrik penilaian yang diterapkan akan mudah serta jelas bagi siswa dan orang tua.
6. Guru menerapkan kenyataan bahwa tidak akan pernah ada waktu yang cukup.
7. Guru menerapkan tugas menulis singkat yang memungkinkan siswa untuk merefleksi beberapa topik matematika seperti menanyakan “Mengapa?” dan “Bagaimana siswa tahu?” atau “Jelaskan apa yang siswa lakukan” sesering mungkin.
8. Guru memberikan suatu masalah matematika dan mengobservasi pekerjaan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika tersebut serta mendokumenkan apa yang ditemukan tentang masalah tersebut.
9. Guru membahas sesering mungkin pekerjaan siswa dengan seluruh siswa dalam kelas dan hasil pekerjaan siswa dikumpulkan dalam portofolio kecil selama periode yang singkat.
10. Dalam mengembangkan serta merencanakan asesmen hendaknya sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sehingga, hasil asesmen dapat digunakan guru untuk merencanakan pembelajaran matematika selanjutnya.

Bagaimana Memilih Asesmen Alternatif dalam Pembelajaran Matematika?

Pada saat guru memulai menerapkan asesmen alternatif dalam pembelajaran matematika, ada empat pilihan asesmen alternatif yang dapat digunakan diantaranya
(1) pengumpulan bukti,
(2) penskoran,
(3) instrumen dan pendekatan,
(4) pengkomunikasian hasil.

Apabila dalam menerapkan asesmen difokuskan pada pilihan pengumpulan bukti, maka siswa seharusnya mengembangkan dan memilih strateginya sendiri dalam menyelesaikan permasalahan. Siswa dapat menunjukkan pemahamannya melalui diskusi, presentasi proyek atau presentasi tugas pekerjaan rumah sehingga sebaiknya siswa bekerja
secara kooperatif karena akan ada banyak pemahaman yang didapatkan dalam proses diskusi secara berkelompok.
Apabila dalam menerapkan asesmen, difokuskan pada pilihan penskoran, maka sebaiknya guru terlebih dahulu memutuskan pemberian penskoran akan diberikan secara berkelompok atau individu, bagaimana seharusnya guru menskor pekerjaan siswa, seberapa banyak siswa dilibatkan dalam proses pemberian skor pada pekerjaan mereka sendiri, serta memutuskan komenta dari skor matematika siswa. Guru bisa mendapatkan rubrik yang baik melalui beberapa literatur, namun rubrik tersebut juga harus dikembangkan dengan menyesuaikan keadaan siswa.

Apabila dalam menerapkan asesmen, difokuskan pada pilihan instrumen dan pendekatan, maka guru harus sangat terbuka dalam menyusun tugas asesmen sehingga memungkinkan publik tahu. Seharusnya tugas yang disusun sebaiknya tidak terlalu sulit namun dapat membuat dan melatih ketrampilan serta cara berfikir siswa menjadi lebih aktif dan kritis. Guru juga harus menentukan seberapa banyak penilaian yang didasarkan tugas tertulis, presentasi lisan, tugas performans, ataupun tugas kelompok.
Apabila dalam menerapkan asesmen, difokuskan pada pilihan mengkomunikasikan hasil, guru harus memikirkan sebuah cara untuk mengomunikasikan pada siswa tentang apa yang mereka ketahui seperti membuat pertanyaan yang dapat menumbuhkan rasa keingintahuan siswa. Guru dapat melibatkan siswa dalam pembahasan tentang hasil tugas siswa seperti menyuruh siswa untuk mendiskusikan hasil pekerjaan mereka di depan kelas. Guru juga harus memikirkan cara yang dapat memungkinkan orang tua mengetahui kemampuan putra putrinya tentang matematika sehingga orang tua siswa dapat melakukan tindak lanjut atas kemampuan putra putrinya.

Jika anda melakukan pengabdian di bidang pendidikan, mungkin penggunaan asesmen alternatif ini dapat dipertimbangkan, karena asesmen ini tidak hanya dapat digunakan pada satu bidang saja.