Antara Mental dan Masa Depan

 

Kekhawatiran mental dan masa depan kerap kali menjadi sebuah tantangan dalam kehidupan. Keduanya sangat erat kedekatannya. Seringkali kita menjumpai berbagai informasi akan kasus nasional yang menyangkut salah satu atau keduanya. Saya pun bertanya mengapa dan apa sebenarnya penyebab semua hal itu. Mungkin teman yang membaca ini juga sama demikian, menyaksikan atau bahkan mengalami antara salah satu dari keduanya ?. Semoga saja tidak demikian dan saya berharap penduduk Indonesia siap akan menghadapi keduanya.

Dalam pengkategoriannya mental masuk kedalam hal mendasar dalam kesehatan, lantas mengapa seakan menjadi monster yang sulit di taklukkan. Jika kita mengulik kembali data yang direkap oleh Kemenkes dalam Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan bahwa lebih dari 19 juta penduduk di Indonesia yang berusia 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun juga mengalami depresi.

Jika dihubungkan dengan kekhawatiran, mental adalah sebuah kekhawatiran bagi setiap orang. Kekhawatiran inilah menjadi penyebab utama akan bagaimana mental ini merespon. Sungguh banyak sekali Kekhawatiran yang terjadi. khawatir bisa muncul dari segala aspek kehidupan dan kegiatan kita. Seperti survey dalam buku Filosofi Teras, khawatir dimulai dari hal pendidikan dimana banyak orang yang sedang menempuh pendidikan merasa khawatir akan pendidikan mereka. Selain itu ada yang khawatir akan relationship, jomblo, bisnis, keuangan, status menjadi anak dan orang tua, dan khawatir akan sosial politik.

Jika dihubungkan dengan masa depan, mental menjadi sebuah langkah yang harus kita persiapkan lebih matang. Masa depan adalah fase yang pasti akan kita hadapi dalam kehidupan. Bagaimana kita menyikapinya, menyusunnya, dan bagaimana kita melakukannya. Siap atau tidak kita akan dipertemukan dengan masa depan kehidupan. Sederhananya dimulai dari semakin meningkatnya pendidikan yang akan kita tempuh, semakin meningkatnya pekerjaan yang akan kita selesaikan, semakin menaiknya level kepemimpinan yang akan kita jalani, semakin meningkatnya beban yang akan kita selesaikan, semakin meningkatnya pola pikir yang akan kita kendalikan, semakin meningkatnya karakter yang akan kita miliki, semakin meningkatnya jenis perilaku masyarakat yang akan kita temui, dan semakin semakin meningkat semua hal yang akan datang. Lalu lantas sudah siapkah kita akan semuanya ?.

Mental adalah hal yang harus kita persiapkan dan perkuat untuk bisa menghadapi masa depan. Bagaimana caranya, semuanya dimulai dengan bagaimana kita mengendalikan diri kita sendiri. Jauh sebelum hal lainnya, mengenal diri sendiri adalah dasar untuk kita paham akan mental yang kita miliki. Tak jarang jika kebanyakan orang terlalu tidak memperdulikan dirinya sendiri atau bahkan sudah merasa siap akan masalah yang berakibat mental terhadapnya. Alhasil kecil kemungkinan semua orang bisa menghadapinya dengan tenang dan tidak berimbas pada kesehatan mentalnya.

Berpikir positif adalah cara efektif untuk kita mengendalikan bagaimana keadaan yang akan kita hadapi dengan tidak berimbas pada mental. Memikirkan segala hal dengan baik justru jauh lebih memberikan imbas kebaikan pada mental kita sendiri. lalu lantas mengapa terkadang kita terlalu memikirkan hal terburuk yang terjadi jika kita bisa memikirkan hal yang baik.

Terakhir ialah dengan selalu berkegiatan yang dapat meningkatkan semangat dan kebahagiaan kita. Sangat banyak cara yang biasa kita lakukan untuk bisa memunculkan kebahagiaan dan semangat kita. Olaraga adalah hal sederhana yang dasar dapat kita lakukan, bersosialisasi adalah cara efektif untuk melatih bagaimana penyikapan kita terhadap orang disekitar kita. Selain itu kita akan mendapatkan insight baru yang menjadi motivasi tersendiri bagi kita.

Lalu bagaimana antara mental dan masa depan ?. Keduanya adalah hal yang urgent untuk kita Khatamkan. Semuanya saling beriringan sejalan dengan waktu yang kita jalani. Tak ada kata yang menyerah untuk menyelesaikan Mental dan tak ada kata stop untuk tidak menggapai masa depan yang cerah. Semua bisa kita lakukan, semua bisa kita hadapi, dan semua bisa kita selesaikan.

Semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk mental dan menggapai masa depan.