Aktivis dan Isu Kebencanaan 

Aktivis dan Isu Kebencanaan

Indonesia disebut sebagai supermarket bencana oleh ketua BMKG, karena begitu banyaknya potensi bencana dan hampir semua bencana berpotensi di Indonesia
Solo – Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan yang berkhidmad pada pengembangan SDM yang kini memiliki ragam kegiatan kepemudaan salah satunya dengan program YOULEAD (Young Leaders). Para penerima manfaat YOULEAD diharapkan dapat berperan aktif dalam kegiatan kemanusiaan dan dapat terjun langsung kepada masyarakat. Dalam mencapai visinya YOULEAD mengadakan beberapa kali pembinaan secara berskala, dari skala kota, Region sampai ke Nasional.
“Kita sebagai relawan maka poin pentingnya adalah, bagaimana kita harus lebih empati terhadap situasi dan keadaan yang terjadi di lingkungan sekitar.” tutur Ahmad Baikhaki selaku PRB Disaster Managament Centre Dompet Dhuafa pada acara Regional Leadeship Training salah satu program pembinaan untuk YOULEAD dengan skala regional kemarin (24/08).
Ahmad Baikhaki yang lebih dikenal dengan Manglu menjelaskan tentang bagaimana awal mula bencana itu terjadi sampai bagaimana cara mengatasinya. Manglu menjelaskan beberapa faktor yang bisa dikatakan sebagai bencana yaitu , kerusakan, korban jiwa, lumpuhnya akses sampai keadaan tidak berdaya.
Secara interaktif di Taman Hutan Raya Solo, Manglu menjelaskan kepada 163 Penerima Manfaat YOULEAD mengenai hubungan Aktivis dan hal kebencanaan. “Kebencanaan bukan hanya berbicara tentang kerusakan alam dan bencana secara fisik saja, Konflik sosial pun termasuk dalam bencana, bencana sosial”. Manglu menambahkan apa saja yang perlu dilakukan oleh para aktivis untuk menghadapi siklus bencana, dari mulai Pra Bencana, saat terjadi bencana dan pasca bencana.