Pemimpin Adalah Teladan

Berbicara mengenai kepemimpinan, menurut para ahli, Handayaningrat (1996) mengemukakan bahwa: “Kepemimpinan merupakan kecakapan untuk meyakinkan orang-orang agar mengusahakan secara tegas tujuan-tujuannya dengan penuh semangat. Orang-orang atau bawahan tersebut akan melakukan tugasnya dengan dilakukan seorang pemimpin organisasi akan berhasil bila didukung oleh kemampuan mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam mencapai sasarannya”. Sedangkan pendapat lainnya oleh Slamet (2002) mengemukakan bahwa: “Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk memengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu”. Dari kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan suatu keterampilan untuk memengaruhi dan mengarahkan orang-orang yang dipimpinnya untuk mencapai suatu tujuan.

Kepemimpinan sangat erat kaitannya dengan keteladanan. Dalam Al-Qur’an, terdapat kata teladan yang dikenalkan dengan sebutan uswah dan diberi kata sifat di belakangnya berupa hasanah yang artinya baik, sehingga terdapat istilah berupa uswatun hasanah yang berarti teladan yang baik. Dalam Islam, suri teladan yang paling sempurna terdapat pada diri Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam Surah Al-Ahzab ayat 21 yang artinya: “Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”

Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam memiliki sifat-sifat utama yang merupakan cerminan karakter beliau. Sifat-sifat tersebut di antaranya shiddiq (jujur dalam perkataan dan perbuatan), amanah (dapat dipercaya dalam menjaga tanggung jawab), tabligh (menyampaikan segala macam kebaikan), dan fathanah (cerdas dalam mengelola). Dengan keempat sifat tersebut, Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam menjadi seorang pemimpin yang dicintai dan dipercaya oleh rakyatnya. Beliau selalu memperlakukan orang lain dengan jujur dan adil serta selalu konsisten dalam perkataan dan perbuatannya. Bahkan terhadap lawan, beliau memperlakukannya dengan sikap tabah, sabar, dan sungguh-sungguh.

Imam Nawawi menulis sebuah hadits dari Anas radhiyallahu anhu yang terdapat dalam kitab Riyadhus Shalihin, dia berkata: “Saya belum pernah memegang sutra, baik yang tebal maupun tipis, yang lebih halus dari tangan Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, dan saya belum pernah mencium bau seharum bau Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Saya pernah menjadi pelayan Rasulullah sallallahu alaihi wasallam selama puluhan tahun, beliau tidak pernah mengatakan “hus” kepada saya, atau menegur dengan ucapan “kenapa kamu berbuat seperti itu,” terhadap apa yang saya kerjakan, dan beliau juga tidak pernah menegur dengan ucapan “kenapa kamu tidak pernah berbuat demikian,” terhadap apa yang tidak saya kerjakan.” (HR Bukhari dan Muslim).

Melihat keteladanan Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam dalam memimpin, sudah sepatutnya sebagai umat Islam dapat meniru apa-apa yang dicontohkan oleh Nabi kita secara menyeluruh. Sebagai pemimpin, kita harus bisa memberikan teladan kepada yang dipimpin. Jangan sampai pemimpin tidak mencerminkan perkataan dan perbuatan yang baik sehingga tidak disenangi oleh orang-orang di sekitarnya. Untuk mencapai taraf yang ideal, pemimpin haruslah bertindak layaknya Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam ketika memimpin. Dengan begitu, kepemimpinan yang dilakukan In syaa Allah dapat berjalan dengan apik sehingga tercipta nuansa yang indah dan penuh dengan keberkahan.

Yuk pelajari dan teladani sifat-sifat utama Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam dan implementasikan ke dalam kepemimpinan kita. Semangat, the leader of leaders!

 

Referensi:

Handayaningrat. 1996. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: PT Gunung Agung.

Izzan A. 2021. Rasul Yang Kucintai. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.

Mustofa A. 2019. Metode keteladanan perspektif pendidikan Islam. CENDEKIA. 5(1):23-42.

Sahadi, Taufiq OH, Wardani AK. 2020. Karakter kepemimpinan ideal dalam organisasi. MODERAT. 6(3):513-524.

Sakdiah. 2016. Karakteristik kepemimpinan dalam Islam (kajian historis filosofis) sifat-sifat Rasulullah. Jurnal Al-Bayan. 22(33):29-49.

Slamet. 2002. Administrasi Negara Sebuah Pedoman Kerja: Jakarta.