Sapa saja ia Rifky, pemuda asal Kecamatan Kelapa Gading, Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara ini merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
2010 lalu ayahnya berpulang, mau tak mau ibunya yang hanya seorang ibu rumah tangga harus banting tulang menghidupi keluarga.
DTM (Datuk Muda) Rifky Annas saat ini tercatat sebagai santri Ekselensia Tahfizh School (eTahfizh) Dompet Dhuafa. Ia bertekad kuat menjadi hafiz karena ingin memenuhi wasiat sang ayah sebelum meninggal.
Selama di eTahfizh Rifky tak hanya ditempa menjadi seorang hafiz, tetapi juga menjadi sosok calon pemimpin yang kelak mampu berkontribusi di masyarakat.
“Saya tak ingin menyerah, saya ingin memberi kado terindah untuk ayah yang telah tiada,” ujarnya.
Namun perjuangan belum berakhir. Rifky dan santri lainnya masih harus berjuang agar bisa menamatkan hafalan tiga puluh juz yang akan ditempuh selama tiga tahun.
Sahabat Pendidikan bisa memberi dukungan agar Rifky dan santri lainnya bisa menjadi hafizh Al-Qur’an. Caranya mudah, Sahabat Pendidikan bisa berdonasi melalui pranala berikut
Aksikebaikan.com/program/orangtuaasuh
Menjadi penghafal Al-Qur’an adalah impian semua muslim, karena banyak keberkahan bisa diperoleh, salah satunya mendapatkan mahkota dan pakaian kemuliaan yang kelak diberikan Allah di akhirat. Tidak hanya bagi penghafalnya, orang tua yang mendidik dan mengasuhnya juga akan mendapatkannya.
“Siapa yang menghafal Al-Qur’an, mengkajinya, dan mengamalkannya maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan Al-Qur’an” (HR. Hakim 1/75).
Mari menjadi bagian dari orang tua asuh untuk para penghafal Al-Qur’an dari seluruh Indonesia. Donasi orang tua asuh akan disalurkan dalam bentuk beasiswa dan sarana belajar mengajar para penghafal Al-Qur’an.
