Oleh: Amalia Fauziah
Merindukan suara sahut-menyahut nan syahdu dari langgar, musala, dan masjid.
Merindukan kebersamaan yang hadir dalam sahur, buka bersama, dan tarawih.
Merindukan ketenangan saat iktikaf, Salat Malam, dan tilawah yang panjang.
Apa yang kau rindukan dari Ramadan?
Aku merindukan semangat nan bergairah untuk berlomba-lomba dalam memberi takjil, sedekah, juga zakat.
Aku merindukan juga merindukan ramainya sepertiga malam yang riuh dengan lantunan Al-Qur’an.
Namun, tahukah kamu?
Aku pun menyukai Ramadan kali ini yang lebih tenang, lebih lirih, dan lebih syahdu.
Aku yang tidak berkejar-kejaran waktu dengan macet selepas pulang kerja,
Aku yang dapat berbagi dalam bentuk apapun, terutama do’a yang lebih pasrah,
Mungkin Allah meminta kita mencukupkan dengan kesibukan dan kefanaan dunia,
dan menyadari bahwa semua hal rapuh yang kita bangun bisa hancur seketika.
Semoga Ramadhan ini bukan Ramadhan terakhir.
Semoga Allah masih memberikan kita waktu dan kesempatan untuk bertemu dalam kebaikan di tahun depan.