(Oleh : Dinni Ramayani – PM BA 9 Padang)
Imam Ahmad ditanya : “Kapan seorang hamba itu beristirahat (dari sibuk berbuat kebaikan)?”. Imam Ahmad menjawab : “Ketika pertama kali telapak kakinya menginjak surga”. (Thabaqat Hanabilah)
Beberapa waktu lalu, setelah mengadakan First Meet Up dengan anggota baru Komunitas Jendela Prestasi, tetiba ada yang melempar tanya, “Kamu ga capek apa ngeluangin waktu buat membimbing adik-adik? Kamu kan udah lulus, ga cepek apa ngebina adik-adik? Ga dapat apa-apa juga, ga dibayar juga.”
Hmm… aku hanya bisa tersenyum dan baru kepikiran, ‘kenapa aku ga ngerasa capek ya? malah bahagia yang kurasa’. Oh Allah, sungguh segala rasa adalah atas izinNya. Sedih, senang, lelah, pun bahagia.
Lalu, aku teringat sebuah tulisan yang kubaca dalam buku Kurniawan Gunadi tentang “Panggilan Jiwa” :
“Akan ada hari-hari ketika badan terasa begitu lelah, tapi jiwa terasa begitu bahagia. Sesuatu yang kutemukan saat aku melakukan sesuatu yang terasa manfaatnya untuk orang lain. Saat tidak memikirkan untung dan rugi. Saat tidak menjadikan uang sebagai orientasi.
Rasa-rasanya jiwa ini lebih butuh banyak asupan aktivitas yang demikian. Setelah hampir sehari-hari menempuh jarak dan waktu, hanya untuk bekerja siang-malam tanpa tujuan. Hanya bergerak mengumpulkan angka. Hanya berpikir untuk keselamatan diri dan keluarga.
Sepertinya, perasaan itu adalah petunjuk. Ada pilihan-pilihan penuh risiko yang ada di depan mata. Aku tahu, sama sekali tidak mudah menjalani konsekuensinya. Namun, aku mau. Aku tahu, apa yang aku mau untuk aku jalani seumur hidup.”
Ya, barangkali yang sedang kulewati ini adalah semacam panggilan jiwa. Aku sangat senang berbagi, sebab berbagi takkan pernah rugi. Aku hanya ingin adik-adikku jauh lebih berani berprestasi, aku hanya berusaha berkontribusi dalam mempersiapkan sebaik-baik generasi. Berharap dengan ilmu dan pengalaman yang belum seberapa ini bisa memberi manfaat. Actually, bukan mereka yang membutuhkanku, tapi akulah yang membutuhkan mereka.
Lebih dalam lagi… Aku hanya takut, di waktu yang sesingkat ini tak bisa melakukan hal yang bermanfaat. Aku hanya takut tak mampu menjawab tanya atas segala nikmat yang telah diberikanNya dengan penuh rahmat. Sejatinya kewajiban kita sangat banyak dibandingkan waktu yang tersedia. Maka lakukanlah segala hal baik yang Allah ridha.
Semangat memenuhi panggilan jiwa, dimana pun kamu berada. Semoga segala aktivitas kita berbuah berkah dan keridhoanNya.
(Penulis bernama Dinni Ramayani. Alumni mahasiswa Jurusan PGSD Universitas Negeri Padang. Penerima Manfaat BAKTI NUSA 9 wilayah Padang. Founder Komunitas @jendelaprestasi. Silakan bersapa di ig @dinni_ramayani)