Pasca kelulusan kelas 12 dan kami berlima juga telah mendapatkan tiket kampus masing-masing, kami berkumpul dalam kelas mentoring, saat itu kami diminta menuliskan mimpi/target yang akan dicapai selama beberapa tahun ke depan, khususnya saat masuk dunia kampus.
Saat itu saya menuliskan I’tikaf di Masjid Nabawi, menjadi motivator besar, rutin menulis, menjadi pribadi yang istiqomah, menjadi alumni yang bisa berkontribusi untuk SMA, menjadi ketua organisasi besar kampus, punya Kawasaki Ninja, mendapatkan beasiswa dan masih banyak lagi…
Saya menuliskan mimpi beasiswa di perkuliahan bukan tanpa alasan, saat itu mentor saya merupakan penerima beasiswa PPSDMS Nurul Fikri. Walaupun SMA, tapi saya juga mencoba untuk berselancar mencari informasi di dunia maya, ternyata lebih banyak informasi beasiswa khusus bagi mahasiswa yang memiliki ketidakberuntungan di bidang ekonomi, saya sadar tak mungkin saya gapai jalur ini.
Mimpi itu sempat tenggelam, dan masuklah kepada dunia kampus. Ternyata tawaran beasiswa semakin banyak, entah itu berasal dari bank, CSR perusahaan, pemerintah ataupun lembaga filantropis. Maka saya cobalah satu persatu, namun tak pernah satupun tembus. Pernah mencoba satu beasiswa dari lembaga filantropis yang memiliki produk rokok, namun orang tua tak ridho, hasilnya pun nihil.
Mimpi beasiswa itu kembali sirna. Namun terdapat sebuah beasiswa bagi aktivis kampus yang didambakan oleh banyak aktivis kampus. Mimpi ini kembali benderang dan tentunya saya berlari untuk menggapainya, terlebih saat itu sedang menjadi ketua organisasi nasional dan sangat membutuhkan sokongan dana untuk akomodasi.
Persyaratan berkas yang sulit dikerjakan ialah menulis targetan 10 tahun kedepan. Siang-malam dikerjakan. Sebenarnya berkas ini, akan dibutuhkan ketika sudah lolos tahap 1, namun karena isian yang panjang, perlu dicicil untuk pengerjaannya.
Siang hari, tibalah pengumuman seleksi tahap 1. Saya sangat percaya diri, pastilah lolos tahap ini. Namun nahas, nama saya tak tertera. Begadang yang dilakukan hampir satu minggu, terkesan sia-sia. Hari itu muram, namun saya tetap optimis, berkas yang sudah dibuat, saya simpan dan upload di Google Drive dengan nama folder ‘Baktinusa 2019’. Insyallah akan tergapai tahun depan!!!
Walaupun tak tergapai di tahun 2018. Alhamdulillah, targetan setahun kedepan yang tertulis, satu persatu tergapai. Mulai dari capaian akademik, organisasi, pengembangan diri dan lain-lain. Sekali lagi, mimpi atau targetan yang saya tulis dapat terwujud satu persatu. Dan mimpi sebagai PM BAKTI NUSA, Allah jawab di awal tahun 2019, Syukur Alhamdulillah…
Dari peristiwa ini, maka ingatlah Hadis Nabi Muhammad SAW:
“’Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku terhadap-ku, Aku akan bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku.”.(HR. Muslim).