Oleh : Dian Fitriyani
Ku dengar berita lewat radio
Ku lihat ulah para pemangku kekuasaan
Ku amati tingkah para penikmat fasilitas negara
Tumbuh pertanyaan
Untuk siapa mereka berdebat, saling tunjuk, dan saling tuding
Bukankah nyata dihadapan mereka rakyat sengsara?
Bukankah nyata dihadapan mereka rakyat kelabakan mencari makan?
Jelas nyata dramaturgi dihadapan kami
Bahwa penguasa tidak lagi melihat apa yang seharusnya terlihat
Jelas nyata kebutaan kekuasaan itu di hadapan kami
Disaat rakyat berbondong-bondong turun ke jalan
Menginginkan yang dipilih untuk berjumpa
Namun apa daya sambutanmu adalah gas air mata
Sedangkan di dalam sana kau bersua foto ria
Seakan-akan tak terjadi apa-apa
Siapa diatasi wahai penguasa?
Apa kau tak melihat rakyatmu ini menuntut keadilan
Atau bahkan tentang kebenaran
Negara ini bukan punyamu saja
Negara ini bukan kelompokmu saja
Aahh.. Tak guna
Telinga mereka sudah tertutup dengan angin iming-iming tahta
Yang membuat kami tak habis pikir siapa diatasi penguasa