Kuatkanlah Pundakmu Sobat

Assalamualaikum Wr Wb

Semoga Allah memberkahi para pembaca….

Bismillah. Teman-teman masih ingatkah kisah perjuangan Nabi Muhammad SAW. Beliau diutus oleh Allah SWT sebagai penutup para Nabi, penyempurna seluruh nabi yang sudah Allah utus untuk menegakan kalimat tauhid di muka bumi.

Perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menegakan Islam, sungguhlah tidak mudah. Anda bayangkan, seseorang yang memiliki gelar terpercaya dengan keagungan akhlaknya masih saja ditimpa cobaan-cobaan yang sungguh berat,

Beliau pernah di fitnah dari saudara terdekat dengan dituduh orang gila,

beliau pernah tercekik oleh arab badui yang saat itu menarik selendang di kalung lehernya,

Beliau pernah di dikerubungi kafir quraisy , lalu salah satu dari mereka menunggu hingga Rasullulah bersujud lalu ditaruhlah kotoran diantara dua pundak Rasullulah. Hingga Fatimah Az Zahra membersihkan kotoran tersebut hingga meneteskan air mata.

Beliau pernah, dalam suatu waktu menghadapi serangan dari aliansi kafir quraisy dan yahudi dalam penyerangan ke Madinah yang sering kita dengar perang khandaq. Saat itu kondisi umat islam sedang dalam keadaan tidak baik, yaitu kekurangan bahan makanan hingga para sahabat mengganjal perutnya dengan sebuah batu. Namun disuatu saat baju Rasullullah tersingkap hingga terlihatlah bahwa ternyata beliau mengganjal perutnya dengan dua batu.

Sungguh, Allah memberikan cobaan-cobaan yang sangat berat dalam masa-masa kenabian Nabi Muhammad SAW.

Namun teman-teman, dengan beratnya perjuanhan Nabi Muhammad SAW, ternyata Allah juga memberikan suatu kisah yang sangat berat penderitaannya, untuk dijadikan hikmah.

Salah satunya ialah kisah Nabi Musa AS. Nabi Musa AS merupakan Rasul yang Allah pilih untuk berdakwah untuk menghadapi Fir’aun serta membebaskan Bani Israel dalam menghadapi penindasan. Dalam kisahnya, Nabi Musa AS memiliki kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi kaumnya, beliau berkali-kali dikhianati oleh kaumnya sendiri, bahkan ketika Bani Israel berada dalam ujung kebuntuan hidup dan dengan itu mereka terbantu karena Mukjizat Nabi Musa AS dengan membelah laut merah, sehingga Bani Israel selamat dan menenggelamkan Fir’aun.

Namun, setelah selamatnya Bani Israel, sungguh mereka menunjukan perilaku yang sangat buruk sekali. Yaitu dengan entengnya, mereka meminta untuk dibuatkan Berhala, padahal baru saja mereka diselamatkan dari kejaran Fir’aun yang sangat kejam. Anda bayangkan bagaimana rasanya, pedihnya ketika Nabi Musa AS sudah berdakwah dengan kuatnya, namun seperti itulah balasan kaumnya.

Pembaca yang diberkahi Allah. Ingatkah hadits ini? “Sesungguhnya besarnya pahala itu berbanding lurus dengan besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum. Dia akan menguji mereka. Siapa yang ridha, baginya ridhoNya, namun siapa yang murka maka baginya kemurkaanNya” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Selain itu juga ada pepatah ”Semakin tinggi pohon, maka semakin tinggi pula angin yang menerpanya”. Maka dari itu orang-orang yang Allah berikan sesuatu yang lebih daripada manusia pada umumnya, akan selalu menjumpai kejadian-kejadian yang berbeda pada umumnya, berupa ujian-ujian berat, yang berbeda dengan apa yang orang-orang kebanyakan jumpai.

Semangatlah wahai engkau yang saat ini sedang memegang sesuatu yang mungkin berat sekali untuk dirimu, Sungguh Allah itu memberikan amanah-amanah itu hanya pada orang-orang yang terpilih.

Engkau ini adalah tempat bersandar bagi orang-orang banyak,

Bagaimana mungkin orang-orang itu bersandar jika pundakmu saja tak kuat?

Bagaimana mungkin orang-orang itu inign mengadu, jika engkau menghindar dari segala aduan?

Bagaimana mungkin maslahat itu selesai, padahal engkau hanyak sibuk mengurusi dirimu sendir?

Oleh karena itu, kuatkanlah kembali dirimu, mari kita perbaiki Iman yang sedang lemah ini.

Selamat Berjuang!

Rizki Hafidz Muntaz
Mahasiswa Universitas Sebelas Maret
PM Baktinusa Solo