Bogor – Peran pemuda dalam mewujudkan misi nasional negara disinyalir menjadi salah satu tantangan bangsa ini, sebab itulah pemuda butuh bahan bakar untuk menyelesaikan misi yang akan dilakukan, dan bahan bakar tersebut ialah ideologi. Pentingnya ideologis dalam kepemudaan dikupas tuntas oleh Bambang Suherman, Direktur Program Dompet Dhuafa ,dalam gelaran National Mission 2019 yang diadakan di Bogor Valley, Jawa Barat.
Menurut Bambang ada banyak pemuda dan aktivis di kampus besar yang kuat ideologi gerakan dan idealismenya, tetapi hanya butuh enam bulan pasca kampus yang membuatnya menghilang dan muncul sebagai orang yang berbeda.
““Lalu ke mana ia menghilang?” Karena bahan bakar ideologinya habis, “Kenapa bisa habis?” karena ia tak bisa mempertahankan ideologinya untuk berkontribusi di masyarakat,” ujarnya dihadapan 64 penerima manfaat BAKTI NUSA dari 14 kampus di Indonesia.
Misi nasional lekat kaitannya dengan pemuda, namun para pemuda ini akan dihadapkan pada idealisme dan pragmatisme dalam berpikir dan mengeksekusi pilihan hidupnya. Karena itulah sejak dini para pemuda dituntut mampu mengembangkan pragmatisme agar tidak memilih jalan pintas untuk mencapai tujuan hidup dan tak terjebak dalam lingkaran keburukan yang merasuki segala sendi kehidupan.
“Tidak ada cara lain untuk memperbaiki kehidupan selain mengembangkan diri, ini bisa menjadi misi pemuda untuk bergerak dan berkontribusi di masyarakat,” tutup Bambang. (AR)