Bangkitlah Pemuda, Ubah Peradaban

Bogor – Saat ini Indonesia memiliki generasi muda usia produktif sebagai dampak bonus demografi. Bonus ini dapat memberikan dampak positif apabila diberdayakan dengan baik, dan dapat berdampak sebaliknya jika tidak dimanfaatkan secara bijak. Pengelolaan pemuda berbasis kepemimpinan marak digaungkan oleh banyak negara, hal tersebut tak terlepas dari peran pemuda sebagai tonggak kemajuan suatu bangsa.

Dalam sesi pagi National Mission 2019, Syafei Al Bantanie, Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan, memaparkan materi Misi Kepemimpinan Pemuda untuk Membangun Peradaban. Menurut Syafei pemuda akan selalu dihadapkan dengan berbagai tantangan sebagai bagian dari penempaan diri.

“Penempaan merupakan salah satu cara Allah untuk melihat apakah kita pantas mengemban amanah di Bumi. Kita adalah pemimpin maka persiapkan diri agar dapat melewati ujian dengan baik,” katanya dihadapan 64 penerima manfaat BAKTI NUSA.

Ia menambahkan jika pemuda ingin menggapai misi penting bangsa dan ingin menorehkan sejarah kehidupan maka pantang untuk merasa lemah, sebab kekuatan dari dalam diri itu penting.

“Allah melihat usaha umatnya dalam menjadi bagian pemimpin, usaha itulah yang akan menjadi bahan bakar agar idealisme tetap kokoh menopang diri untuk terus berkhidmat kepada masyaakat. Ingat misi kita bukan hanya Indonesia tapi dunia. Maka luaskan misi dan luaskan mimpi agar langkah menjadi pemimpin dapat terus terpatri,” tegasnya.

Pada kesempatan kali itu Syafei turut menjelaskan materi seputar kepemimpinan Islam pada masa Rasulullah, ia berujar jika Indonesia saat ini kekurangan pemuda yang mampu menjawab tantangan di bidang strategis, padahal salah satu cara agar suara pemuda didengar ialah dengan menguasai bidang-bidang strategis di negara ini.

“Buatlah roadmap dan pastikan ada misi besar di balik roadmap tersebut. Bonus demografi jika dikelola sebaik-sebaiknya akan membawa kebanggaan dan kebaikan bagi negara kita. Perlu diingat pemuda itu pemikul tanggung jawab, buatlah karya yang dapat terus bermanfaat dan mari berpikir misi kita untuk dunia,” tutup Syafei. (AR)