FLC 2023: 50 Aktivis Resmi Menjadi Penerima Manfaat BAKTI NUSA 12

FLC 2023: 50 Aktivis Resmi Menjadi Penerima Manfaat BAKTI NUSA 12

 

Solo – Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA) menghelat Future Leader Challenge (FLC) 2023 yang dilaksanakan luring di Wisma Haji, Boyolali, Jawa Tengah.  FLC yang dilaksanakan pada Sabtu (28/01) dibuka dengan pengenalan Lembaga Pendidikan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) oleh Mulyadi Saputra, Kepala LPI DD.

Mulyadi Saputra menyampaikan jika Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) bukan lembaga charity, LPI DD adalah lembaga pengembangan yang harus terukur perkembangannya dan mewadahi banyak potensi luar biasa, salah satunya BAKTI NUSA.

BAKTI NUSA bukan sekadar tempat berkumpulnya para aktivis, tetapi juga wadah menciptakan calon pemimpin-pemimpin masa depan. “LPI DD ialah lembaga yang mewadahi banyak potensi luar biasa, salah satunya BAKTI NUSA. Di BAKTI NUSA para penerima manfaat ditempa menjadi pemuda terbaik melalui serangkaian program mumpuni demi wujudkan Indonesia lebih baik. Selamat bergabung dan selamat bertumbuh bersama BAKTI NUSA,” sambut Mulyadi Saputra di hadapan 50 calon Penerima Manfaat BAKTI NUSA 12 di Gedung Kesekretariatan Wisma Haji, Boyolali.

Mochammad Fazar, Supervisor BAKTI NUSA, mengatakan jika beasiswa ini disusun dengan kurikulum terbaik guna menciptakan pemimpin dengan profil terbaik. “BAKTI NUSA merupakan wadah pengembangan kepemimpinan sehingga di masa depan mereka bisa mengambil peran-peran kepemimpinan dalam lingkup lebih luas dengan membangun profil pemimpin yang baik dan mampu dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya. Ia menambahkan jika BAKTI NUSA bukan bicara seberapa besar nominal beasiswa yang akan diberi tapi mengedepankan kontribusi dan melayani.

 

 

Ia melanjutkan, “Pada diri penerima manfaat BAKTI NUSA telah mengalir DNA zakat. Sehingga sepatutnya sebagai seorang aktivis supaya memaksimalkan versi terbaiknya untuk berjuang di jalan Allah”.

 

 

Pada praktiknya salah satu previlege yang didapatkan penerima manfaat dari BAKTI NUSA adalah adanya wadah KolaborAksi Kebaikan, sehingga para penerima manfaat bisa memaksimalkan peran dan semakin dekat dalam meraih tujuan bersama. Hal tersebut senada dengan inspirasi dari Akhie Ramadhan, Brand Activator dan Markom LPI DD, dalam presentasinya tentang Kolaborasi Kebaikan, ia memaparkan bahwa Strategic Partnership sebagai divisi LPI DD dapat mengarahkan para penerima manfaat menjadi versi terbaik dirinya sesuai perannya masing-masing melalui wadah seperti Content Squad agar kompetensi mereka meroket.

 

 

“Adapun benefit yang didapatkan ketika berKolaborAksi bersama Strategic Partnership adalah ilmu baru, portofolio, memperluas kebermanfaatan dan jejaring, juga meningkatkan kreatifitas serta self branding,” tambahnya.

 

 

Hanya saja meskipun komunikasi menjadi kunci dari sebuah KolaborAksi Kebaikan, namun perlu adanya sebuah standar komunikasi dalam kelembagaan. Hamdan Purwo Ngabei, Markom LPI DD, mengungkapkan bahwa urgensi dari sebuah standardisasi kelembagaan adalah agar sebuah kegiatan yang dilakukan telah terverfikasi sehingga tidak ada pemalsuan. Selain itu, dengan adanya standardisasi, maka akan tercipta keserasian sehingga terlihat integrasi antar sub lembaga satu sama lain.

 

 

“Meski begitu, jangan pernah terpaku, atau merasa terbatasi hanya karena standardisasi. Kita masih bisa tetap berkreasi. Contohnya dengan pemanfaatan Reels, mengikuti tren, dan lain sebagainya,” jelasnya.

 

 

Selain mendapatkan materi dari narasumber mumpuni,  50 aktivis resmi menjadi Penerima Manfaat BAKTI NUSA 12. Para penerima manfaat ini datang dari 14 kampus besar di Indonesia seperti USU, UNAND, UNSRI, UI, IPB, ITB, UNPAD, UNS, UGM, ITS, UNAIR, UB, UNHAS, dan UNUD.

Selepas FLC 2023 para penerima manfaat akan mengikuti ragam pembinaan mumpuni guna menempa dan mengasah jiwa kepemimpinan mereka agar bertransformasi menjadi pemimpin muda yang berintegritas, cendekia, transformatif, dan melayani masyarakat.

Selamat bergabung menjadi keluarga besar BAKTI NUSA!  (AR)